Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Penundaan Pemilu di Kendari Ricuh, 10 Mahasiswa Ditangkap Polisi

Kompas.com - 11/04/2022, 16:57 WIB
Kiki Andi Pati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Demo mahasiswa menolak penundaan Pemilu 2024 dan sejumlah kebijakan pemerintah berakhir ricuh di Kendari, pada Senin (11/4/2022).

Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa dari berbagai elemen di gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), berawal damai dan diterima Ketua DPRD Provinsi Sultra Abdurrahman Saleh.

Sebagian massa bertindak anarkistis dan merobohkan pagar seng pembangunan taman kantor Wali Kota Kendari, yang lokasinya di seberang kantor DPRD Sultra.

Sementara di depan DPRD Sultra mahasiswa melakukan orasi dan tiba-tiba ada yang melempar batu dan mengenai barisan polisi yang mengamankan jalan aksi.

Baca juga: Kesejahteraan Nelayan Tradisional di Kendari yang Masih Jauh dari Harapan

Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water canon ke arah demonstran.

Suasana berakhir kacau dan ribuan mahasiswa lari menghindari gas air mata petugas.

Dalam aksi tersebut, polisi mengamankan 10 orang demonstran yang terdiri dari 2 pelajar dan 8 mahasiswa.

Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara Komisaris Besar Ferry Walintukan mengatakan, pihaknya terpaksa mengamankan para pendemo karena bertindak anarkis.

"Dua pelajar itu satu orang siswa SMA dan satu SMKN dan delapan mahasiswa. Ada yang melempar batu ke gedung DPRD dan merusak seng pembangunan kantor Wali Kota Kendari, kami akan lepaskan, tidak ditahan," kata Ferry, kepada Kompas.com, pada Senin (11/4/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com