Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Klaim Tak Ada Gagal Panen, Kini Pemkab Purworejo Sebut Petani Rugi Rp 19 Miliar karena Banjir

Kompas.com - 22/03/2022, 13:11 WIB
Bayu Apriliano,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sempat mengklaim tidak ada gagal panen (puso) akibat banjir.

Namun berdasarkan data terakhir, kerugian sektor pertanian yang terinventarisasi mencapai Rp 19.4 Miliar.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Purworejo Eko Anang menerangkan, ada sekitar 1.945 hektar tanaman padi dan palawija yang terdampak banjir secara langsung dalam beberapa hari lalu.

 

Baca juga: Banjir Rendam Rendam 3.121,3 Hektar Sawah, Pemkab Purworejo Klaim Tak Ada Gagal Panen

Sebaran ribuan hektar lahan pertanian yang terdampak ada di tujuh kecamatan dalam Kabupaten Purworejo.

"Benar tidak puso tetapi tetap terjadi kerusakan ringan, sedang dan berat," kata Eko pada Selasa (22/3/2022).

Tanaman padi dan palawija yang terdampak banjir disebut terbagi atas tiga kategori, kerusakan ringan seluas 570 hektar, sedang 242 hektar dan berat 1.133,5 hektar.

Kategori rusak berat paling banyak di Kecamatan Grabag mencapai 645 hektar, kemudian Kecamatan Butuh 350 hektar, dan Kecamatan Pituruh 134,5 hektar.

"Untuk komoditas padi yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Pituruh, Banyuurip, Butuh, Kemiri, dan Grabag. Sementara palawija (kacang tanah, cabai, dan jagung) total yang terdampak langsung ada 31 hektar tersebar di wilayah Kecamatan Purwodadi, Bagelen, dan Pituruh," katanya.

Baca juga: Jalan Purworejo-Magelang Rusak Parah, Warga Tanami Pisang dan Pasang Tulisan Sindir Pemerintah

Sementara itu untuk nilai kerugian paling banyak dialami oleh petani daerah Kecamatan Pituruh dengan nilai 12,2 miliar dan diikuti oleh Grabag dengan total nilai kerugian mencapai 3,8 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG Imbau Warga Natuna Waspadai Cuaca Ekstrem

BMKG Imbau Warga Natuna Waspadai Cuaca Ekstrem

Regional
Sudah 2 Hari Listrik Hidup Mati di Aceh, Warga Merugi

Sudah 2 Hari Listrik Hidup Mati di Aceh, Warga Merugi

Regional
Wujudkan Merdeka Belajar, Kedai Kopito Borong Berdayakan Generasi Muda Manggarai Timur Menjadi Barista

Wujudkan Merdeka Belajar, Kedai Kopito Borong Berdayakan Generasi Muda Manggarai Timur Menjadi Barista

Regional
Mahasiswa Yogyakarta yang Ditikam Saat Tidur karena Cemburu Tewas

Mahasiswa Yogyakarta yang Ditikam Saat Tidur karena Cemburu Tewas

Regional
Dua Perusahaan Swasta Akan Gantikan PT Flobamor di TN Komodo

Dua Perusahaan Swasta Akan Gantikan PT Flobamor di TN Komodo

Regional
Pengedar Narkoba Bersenjata Api Ditangkap di Riau

Pengedar Narkoba Bersenjata Api Ditangkap di Riau

Regional
Sekar Tandjung Daftar Bakal Calon Wali Kota Solo lewat Gerindra

Sekar Tandjung Daftar Bakal Calon Wali Kota Solo lewat Gerindra

Regional
Istri Pingsan karena Ribut Batas Tanah, Suami Tombak Tetangganya

Istri Pingsan karena Ribut Batas Tanah, Suami Tombak Tetangganya

Regional
Kementan Bakal Uji Coba Program Susu Gratis, Gibran: Saya Belum Berkoordinasi

Kementan Bakal Uji Coba Program Susu Gratis, Gibran: Saya Belum Berkoordinasi

Regional
Viral, Unggahan Wisatawan soal Harga Makanan di Kampung Ujung Labuan Bajo, Pemkab Bentuk Satgas

Viral, Unggahan Wisatawan soal Harga Makanan di Kampung Ujung Labuan Bajo, Pemkab Bentuk Satgas

Regional
Sempat Daftar Bakal Cawabup Banyumas di PDI-P, Kades Ini Mundur Usai Istikharah

Sempat Daftar Bakal Cawabup Banyumas di PDI-P, Kades Ini Mundur Usai Istikharah

Regional
Puluhan Petugas Kebersihan RSUD Nunukan Mogok, Anggota DPRD Lakukan Sidak

Puluhan Petugas Kebersihan RSUD Nunukan Mogok, Anggota DPRD Lakukan Sidak

Regional
2 Mahasiswi Pekalongan Tewas Ditabrak Pikap di Semarang

2 Mahasiswi Pekalongan Tewas Ditabrak Pikap di Semarang

Regional
Jaksa KPK Tuntut Eks Bupati Buru Selatan 4 Tahun Penjara di Kasus TPPU

Jaksa KPK Tuntut Eks Bupati Buru Selatan 4 Tahun Penjara di Kasus TPPU

Regional
Tega, Ayah di Banjarmasin Cabuli Anak Kandung, Sudah Dilakukan Selama 4 Tahun

Tega, Ayah di Banjarmasin Cabuli Anak Kandung, Sudah Dilakukan Selama 4 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com