Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Ade Yasin Sebut Ribuan Imigran yang Mengungsi di Puncak Bogor Ganggu Aktivitas Pariwisata

Kompas.com - 18/03/2022, 16:16 WIB
Afdhalul Ikhsan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Jumlah pencari suaka atau imigran di lokasi pengungsian di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, semakin hari terus bertambah.

Kini, angka pencari suaka tersebut telah mencapai 1.690 orang.

Bupati Bogor, Ade Yasin meminta dukungan Ombudsman RI agar dicarikan solusi dalam mengatasi keberadaan ribuan imigran tersebut.

Sebab, kata dia, keberadaan imigran yang sebagian besar dari Timur Tengah ini sangat mengganggu aktivitas pariwisata di kawasan wisata Puncak Bogor.

Baca juga: Hendak Pergi Memancing Ikan, Pemuda Bogor Tewas Tersambar Petir di Tengah Kebun

"Semakin hari semakin banyak malah sekarang angkanya mencapai 1.690-an, ini sangat mengganggu pariwisata kami dan wisatawan yang akan datang ke Puncak," ungkap Ade saat menghadiri dan menerima Laporan Tahunan Ombudsman di Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (17/3/2022).

Orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini pun mempertanyakan apakah para pengungsi tersebut sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

Pasalnya, selama ini warga dan wisatawan resah lantaran para pengungsi tersebut bebas berkeliaran di luar lokasi penampungan.

Terlebih, kawasan wisata berhawa dingin itu sudah menjadi kebanggaan dan merupakan ikon Kabupaten Bogor.

Baca juga: Sebuah Rumah di Bogor Ambruk, Pemilik Tewas Tertimpa Bangunan

Karena itu, menurut Ade, harus ada solusi dari pemerintah untuk berkoordinasi dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisi Tinggi Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Harus ada solusi, para pengungsi ini ditempatkan di sana tanpa pekerjaan, tanpa lahan yang bisa digarap, akhirnya menjadi pengangguran, ada juga yang akhirnya meresahkan masyarakat sekitar," terang Ade.

Ade menegaskan, agar Kementerian Hukum dan HAM, yang memiliki kewenangannya bisa bergerak lebih cepat untuk memperjelas status para imigran yang ada di Puncak Bogor

Menurutnya, ketidakjelasan status mereka berdampak jangka panjang, tidak hanya kepada para imigran itu sendiri, tetapi juga warga yang berada di Puncak.

"Mungkin dengan dibantu oleh Ombudsman RI, barangkali kementerian yang berwenang akan lebih terbuka. Usulan kami, kita pindahkan ke lokasi yang memang di situ ditampung dan juga diberi lahan untuk bercocok tanam. Kalau ditempatkan di Puncak tidak ada pekerjaan dan lahan yang bisa digarap," ujarnya.

"Kami pun ketika akan menertibkan orang-orang asing ini harus juga berkoordinasi dengan imigrasi. Tidak bisa kita tindak lanjuti sendiri bersama Satpol PP dan Polres," imbuh Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com