Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Maluku Bawa Air dan Tanah dari Desa Hila-Kaitetu ke IKN

Kompas.com - 14/03/2022, 15:15 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengundang semua gubernur untuk menghadiri peresmian Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur pada Senin (14/3/2022).

Para gubernur yang menghadiri acara tersebut diminta membawa tanah dan air dari daerah masing-masing untuk proses Nusantara Satu atau pengisian Kendi Nusantara di lokasi IKN.

Adapun dari Maluku, Gubernur Murad Ismail membawa tanah dan air yang diambil dari Desa Hila-Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah untuk dibawa ke lokasi IKN.

Baca juga: Gubernur Sahbirin: Kalsel Bisa Mempersiapkan Diri sebagai Pintu Gerbang Strategis bagi IKN

Tanah dan air yang dibawa itu ditaruh di dalam wadah tradisional yakni kamboti untuk menaruh tanah dan kalabasa untuk menaruh air.

Pengambilan air dan tanah dari Desa Hila-Kaitetu untuk dibawa ke lokasi IKN bukanlah tanpa alasan.

Menurut Sekretaris Daerah Maluku, Sadli le ada dua alasan kuat mengapa tanah dari desa tersebut dipilih untuk dibawa ke lokasi IKN.

Pertama, di Desa Hila-Kaitetu ada masjid tua Wapauwe dibangun sejak tahun 1414 Masehi dan juga ada gereja tua Immanuel yang dibangun pada tahun 1659.

Kedua rumah ibadah yang masih berdiri kokoh itu pun menjadi simbol toleransi antarumat beragama di Maluku.

“Kita sepakat ambil air dan tanah dari negeri Hila-Kaitetu karena ada masjid tua dan gereja tua di situ, dan itu yang menggambarkan Maluku penuh dengan toleransi antarumat beragama yang dibangun sejak dulu,” kata Sadli kepada wartawan, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Masyarakat Adat Paser Minta Jokowi Beri 5.000 Hektar di Daerah Penyangga IKN

Kedua, di desa Hila-Kaitetu juga ada benteng Amsterdam yang merupakan fakta simbol sejarah bahwa Maluku dulunya adalah penghasil rempah-rempah dan karena itulah bangsa Eropa melakukan perjalanan hingga ke wilayah itu.  

“Kita bawa anakan cengkeh dan pala, tetapi Pak Gubernur tanam cengkeh saja, karena Maluku dikenal dengan cengkeh pala,” pungkasnya.

Dia menambahkan, dari dua pendekatan itulah maka tanah dari Desa Hila-Kaitetu akhirnya dipilih untuk dibawa ke lokasi IKN di Kalimantan Timur.

“Dipilihnya lokasi Hila-Kaitetu ditentukan berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com