Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melandai, Pemprov Banten Kembali Berlakukan PTM 50 Persen untuk SMA-SMK

Kompas.com - 08/03/2022, 13:33 WIB
Rasyid Ridho,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com -  Pemerintah Provinsi Banten memutuskan untuk memberlakukan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SMA-SMK  50 persen dimulai hari ini, Selasa (8/3/2022).

Keputusan tersebut sesuai dengan rekomendasi dari Satgas Covid-19 Provinsi Banten.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani mengatakan, diberlakukannya PTM 50 persen atas pertimbangan kasus Covid-19 di Provinsi Banten sudah menurun.

Baca juga: Wali Kota Serang Sesalkan Gubernur Banten Belum Kunjungi Lokasi Banjir

"Kemarin Pemprov sudah mengeluarkan kebijakan PTM se-Provinsi Banten 50 persen. Kebijakan itu didasari atas kordinasi Dindikbud dengan Satgas Covid-19," kata Tabrani ditemui Kompas.com di Pandeglang, Selasa (8/3/2022).

Untuk teknis PTM, kata Tabrani, diserahkan sepenuhnya kepada sekolah masing-masing dengan tetap mengikuti ketentuan dalam keputusan bersama empat menteri.

"Teknisnya diserahkan ke masing-masing sekolah karena sekolah yang tahu kondisinya. Baik itu ruangan, guru, siswanya," ujar Tabrani.

Baca juga: Banten Duduki Peringkat Kelima Angka Stunting Terbanyak di Indonesia, Ada 294.862 Balita

Meskipun PTM 50 persen, Tabrani meminta kepada sekolah untuk tetap menerapkan dan menjaga protokol kesehatan serta menyediakan fasilitas kesehatan.

Tabrani menambahkan, jika ada siswa terkonfirmasi positif Covid-19 tidak akan menghentikan PTM. Namun, siswa yang terkonfirmasi diharuskan menjalani isolasi mandiri.

"Kalau ada yang terkonfirmasi jangan panik, langsung diisolasikan, (siswa) yang lainnya tetap belajar," ucap Tabrani.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti membenarkan Satgas Covid-19 memberikan izin untuk kembali memulai PTM SMA-SMK dengan kapasitas 50 persen.

"PTM sudah dimulai untuk SMA dan SMK dengan kapasitas 50 persen. Kita harapkan di April nanti sudah 100 persen, karena sudah turun kasus dan angka kematian minim," kata Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com