Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantai Ambruk ke Laut, Pedagang Ikan di Pasar Baru II Tanjungpinang Direlokasi ke Pasar Mini Bestari

Kompas.com - 07/03/2022, 06:39 WIB
Elhadif Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Bangunan pasar ikan di Pasar Baru II KUD, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tidak dapat lagi dipergunakan.

Hampir seluruh lantai bangunan pasar ambruk ke laut. Bahkan polisi telah memasang police line di sekelilingnya agar tidak ada warga yang mendekat.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang pun memutuskan untuk merelokasi para pedagang ke Pasar Mini Bestari.

Baca juga: Lantai Pasar Ikan Tanjungpinang Kembali Ambruk, Warga Ikut Terjun ke Laut

"Saya baru cek ke Mini Bestari yang baru rehab. Dalam 1 atau 2 hari ini pedagang sudah bisa berjualan di sana," kata Direktur BUMD Kota Tanjungpinang, Irwandi, yang diwawancarai di Pasar Baru II KUD, Minggu (6/2/2022).

Irwandi menyebutkan jumlah lapak di pasar ikan Pasar Baru II KUD sebanyak 168 lapak. Namun di Mini Bestari pihaknya hanya bisa menyediakan sebanyak 65 lapak saja.

"Lapak yang di Mini Bestari tidak sebanyak itu. Di sini (Pasar Baru) ada yang 1 pedagang punya beberapa lapak. Jadi kita minta setiap pedagang 1 lapak," jelas Irwandi.

Peristiwa ambruknya lantai pasar ikan di Pasar Baru II KUD telah 2 kali terjadi. Peristiwa pertama terjadi pada Minggu (20/2/2022) dan kejadian kedua pada Sabtu (5/3/2022).

Pascaambruknya lantai pasar yang pertama, petugas dari Dinas PU datang melakukan pemeriksaan. Hasilnya Dinas PU menyatakan bangunan pasar tidak layak lagi dipakai.

Berdasarkan analisa dan rekomendasi dari Dinas PU tersebut, BUMD Kota Tanjungpinang melarang para pedagang untuk berjualan di pasar ikan Pasar Baru KUD II.

Namun para pedagang melakukan penolakan. Pedagang tetap bersikukuh ingin berjualan di pasar yang telah lama mereka tempati itu.

"Kemarin sudah dibilang agar dikosongkan. Tapi mereka beradu argumen dengan petugas kami. Mereka mengatakan ini menyangkut hajat hidupnya," sebut Irwandi.

Untuk selanjutnya bangunan pasar akan kembali diperbaiki pemerintah. Namun hal itu belum dapat dilakukan di tahun 2022 ini.

Rencananya perbaikan akan dilakukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2023.

"Ibu Walikota mengatakan sudah dianggarkan di APBN 2023 khusus untuk Pasar Baru II. Besok Walikota ke Jakarta," sebut Irwandi.

Diketahui, usia bangunan pasar sudah cukup tua. Pasar tersebut telah ada sejak tahun 1969 dan dibangun permanen sekitar 27 tahun lalu.

"Lebih kurang pembanguan permanen 27 tahun yang lalu. Kalau cikal bakalnya tahun 1969," ujar Irwandi.

Baca juga: Berdiri 30 Tahun, Lantai Beton Pasar Ikan Tanjungpinang Ambruk Ke laut

Peristiwa ambruknya lantai bangunan pasar pada Sabtu (6/3/2022) terjadi ketika warga sedang ramai berbelanja, yaitu sekira pukul 9.30 WIB.

Sebanyak 4 orang warga dilarikan ke rumah sakit karena ikut terjun ke laut bersama lantai pasar.

Pada hari Minggu ini garis polisi masih dipasang di sekeliling pasar. Masih banyak barang-barang milik pedagang yang berada di dalam bangunan pasar. Petugas melarang warga untuk mendekat karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com