PONTIANAK, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat (Kalbar) mendeteksi sebanyak 128 titik panas yang tersebar di sejumlah wilayah, Selasa (1/3/2022).
Titik panas yang diduga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut, terbanyak berada di Kabupaten Ketapang 48 titik dan Kabupaten Kubu Raya 44 titik.
“Titik panas terbanyak berada di Ketapang dan Kubu Raya. Namun BMKG juga mendeteksi perkiraan curah hujan intensitas ringan pada Jumat 4 Maret,” kata Prakirawan BMKG Kalbar, Supriyadi, kepada wartawan, Selasa siang.
Baca juga: Lebih dari 12 Jam, Kebakaran Pasar Kroya Cilacap Masih Sisakan Beberapa Titik Api
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengajak semua pihak mengantisipasi meluasnya karhutla dengan melakukan penanganan menyeluruh.
Menurut dia, karhutla memberi dampak signifikan, khususnya lalu lintas penerbangan Bandara Internasional Supadio.
“Kubu Raya ini terdapat bandara dan di sini juga tanahnya gambut, sehingga jika terbakar, tidak mudah padam,” ucap Muda.
Muda menerangkan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri, hingga stakeholder untuk melakukan upaya penanganan.
“Saya juga minta seluruh perangkat daerah, mulai pemerintah desa hingga RT untuk tetap siaga dalam menangani karhutla,” ujar Muda.
Baca juga: 20 Titik Panas Muncul di NTT, Ini Rincian Lokasinya
Sementara itu, Kapolres Kubu Raya AKBP Jerrold HY Kumontoy menegaskan, bakal menindak jika ada warga yang sengaja melakukan pembakaran lahan.
Jerrold mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan saat memasuki musim kemarau.
Sebab bencana karhutla ini dapat merugikan banyak sektor, terutama aspek kesehatan dan transportasi.
"Sekarang ini masih pandemi. Jadi diharapkan masyarakat yang akan bercocok tanam atau berkebun untuk tidak membakar lahan," tutup Jerrold.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.