Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Dokter Vaksinator di Kediri Laporkan Dugaan Rekayasa Penerima Vaksin

Kompas.com - 26/02/2022, 19:31 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Khairina

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Seorang dokter yang bertugas sebagai vaksinator di RS di Kediri, Jawa Timur, melaporkan adanya dugaan rekayasa data penerima vaksin Covid-19.

Catherine Pipit Hapsari, dokter tersebut, bersama Susanto selaku kuasa hukumnya membuat laporan polisi di Polres Kediri Kota, Jumat (25/2/2022).

Susanto mengatakan, dugaan rekayasa itu bermula dari temuan Dinas Kesehatan Kota Kediri perihal adanya tiga orang yang namanya tercatat dalam database penerima vaksinasi dosis pertama di tanggal 1 Februari 2022.

Baca juga: Pelajar yang Belum Vaksin Covid-19 Tak Bisa Ikuti PTM di Pekanbaru

Padahal pada tanggal tersebut di RSUD tersebut tidak ada kegiatan vaksinasi karena hari libur Perayaan Imlek.

Temuan itu kemudian berbuntut panjang hingga dipanggilnya beberapa orang yang mempunyai kewenangan mengentri data, termasuk kliennya itu oleh inspektorat.

"Total ada enam orang yang dipanggil, termasuk klien saya," ujar Susanto dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/2/2022).

Pemanggilan dengan diikuti penandatanganan surat pernyataan itu lah yang dianggapnya kurang tepat dan menjadi titik keberatan kliennya.

Sebab, selain kliennya merasa tidak terlibat, pemanggilan itu juga dipertanyakan karena hanya dilakukan terhadap 6 orang termasuk kliennya saja.

Padahal banyak pula para petugas penginput data yang ada di rumah sakit milik daerah itu.

Juga, pemanggilan yang dianggapnya lebih condong ke interogasi bahkan pengancaman itu telah membuat kliennya semakin merasa tersudutkan.

"Ada kata-kata, ini langkah terakhir sebelum lapor ke aparat penegak hukum. Bahasanya kan pengancaman," lanjut advokat asal Nganjuk ini.

Baca juga: Hamil 4 Bulan, Santriwati Kabur dengan Pacar Setelah Beralasan Ikut Vaksin Covid-19

Apalagi, masih kata Susanto, informasi adanya pemanggilan itu telah menyebar di lingkungan rumah sakit. Di mana nama baik kliennya menjadi dipertaruhkan.

"Dengan pemanggilan itu, yang diketahui orang banyak, otomatis image kalangan internal, enam orang itu lah pelakunya. Otomatis ada beban psikis, sangat-sangat mengganggu itu," ujarnya.

 

Terang benderang

Oleh sebab itu pelaporan polisi itu dibuat agar kasus tersebut diungkap dan menjadi terang siapa pelakunya yang terlibat maupun latar belakangnya.

"Dari pada ini dituduh-tuduh, ini penting, biar kepolisian saja yang membuka," tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com