KOMPAS.com - Kota Banjarmasin adalah ibu kota dari Provinsi Kalimantan Selatan.
Kota ini termasuk salah satu wilayah yang memiliki akses terdekat dengan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Baca juga: Lakukan Tes Acak di Sekolah, Dinkes Banjarmasin Temukan 44 Siswa Terpapar Covid-19
Berbagai fakta menarik dari Kota Banjarmasin yang kerap disebut Kota
Asal-usul Kota Banjarmasin berawal dari sebutan wilayah Kuin yang dipimpin oleh Patih Masih yang berasa dari desa Oloh Masih.
Baca juga: Kasus Covid-19 Mulai Meningkat, Pemkot Banjarmasin Rekrut Tenaga Kesehatan dan Relawan
Desa Oloh Masih ini yang kemudian berkembang menjadi kampung Banjarmasin.
Patih Masih dengan beberapa patih lain mengangkat Pangeran Samudera yang merupakan Putera Kerajaan Daha untuk menjadi raja di wilayah ini.
Baca juga: Hampir 2 Bulan Tanpa Covid-19, Banjarmasin Catat 101 Kasus Baru
Sejak itu berdirilah kerajaan Banjar yang kemudian menaklukkan Muaran Baan dan menjadikan sungai sebagai jalur perdagangan.
Kerajaan Banjar yang diserang Kerajaan Demak akhirnya bersekutu setelah menerima ajaran Islam. Keduanya lalu menyerbu Daha dan menguasainya.
Peristiwa saat Pangeran Samudera memeluk Islam dan bergelar Sultan Suriansyah pada tanggal 24 September 1526/6 Dzulhijjah 932 H dijadikan Hari Jadi Kota Banjarmasin.
Sejarah Kota Banjarmasin berawal dari sebuah perkampungan bernama Banjarmasih yang terletak di Bagian utara Banjarmasin).
Hingga pada akhirnya pada tahun 1606 VOC menjejakkan kakinya di Banjarmasin yang saat itu masih terletak di muara sungai Kuin.
Sejak saat itu Banjarmasin semakin berkembang menjadi hunian bagi pendatang yaitu bangsa Belanda hingga masa setelah proklamasi.
Pasca Proklamasi, rakyat Banjarmasin sempat menolak berdirinya Negara Borneo (Netherlands Borneo).
Kemudian pada tahun 1946, Banjarmasin ditetapkan sebagai ibukota daerah Banjar, bagian dari Republik Indonesia Serikat.
Kota Banjarmasin dikenal dengan julukan Kota Seribu Sungai karena banyaknya sungai yang membelah wilayah ini.