Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sumedang Larang Segala Perayaan di Tempat Wisata Saat Libur Nataru

Kompas.com - 15/12/2021, 07:59 WIB
Aam Aminullah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dengan tegas melarang segala pesta atau perayaan di tempat wisata pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di seluruh wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dony mengatakan, larangan ini bertujuan untuk dapat terus menekan penyebaran Covid-19, sehingga tidak lagi terjadi lonjakan kasus yang timbul akibat kerumunan selama libur panjang Nataru.

Baca juga: Jelang Nataru, Pos Pengamanan Disiapkan di Sumedang, Ganjil Genap Akan Berlaku

"Kami melarang berbagai kegiatan pesta atau perayaan di tempat wisata dan fasilitas umum lainnya yang dapat menimbulkan terjadinya kerumunan," ujar Dony kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Rabu (15/12/2021).

Dony menuturkan, larangan ini berlaku di tempat terbuka maupun tempat tertutup.

"Sebagai bentuk komitmen dan ketegasan kami dalam hal ini. Larangan ini kami tuangkan dalam Surat Edaran Nomor 77 Tahun 2021, tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada saat Nataru," tutur Dony.

Baca juga: Mobil Innova Berisi 7 Orang Terjun ke Jurang, 3 Ditemukan Meninggal

Dony menyebutkan, untuk memastikan larangan ini berjalan efektif, Satgas Covid-19 Kabupaten Sumedang akan membangun pos di sejumlah pusat keramaian.

Selain itu, kata Dony, sistem ganjil genap akan diberlakukan lebih ketat di wilayah Sumedang kota. Mulai dari Bundaran Alamsari sampai Bundaran Binokasih.

"Ada check point di setiap pos. Meliputi 8 pos pengaman, 3 pos pelayanan, dan 1 pos terpadu. Untuk mengantisipasi kemacetan, akan dilaksanakan pula rekayasa lalu lintas," sebut Dony.

Dony mengatakan, petugas gabungan juga akan bergerak melakukan operasi secara terpusat.

"Tujuan operasi terpusat ini untuk menjamin keamanan dan kenyamanan warga. Aman dari berbagai ancaman dan gangguan yang tidak membuat kondusif. Yang paling penting aman dari Covid-19," ujar Dony.

Ia menuturkan, untuk tempat wisata wajib tersedia aplikasi PeduliLindungi dan akan diawasi Satgas Covid-19.

"Satgas wajib melakukan cek dan ricek protokol kesehatan di seluruh tempat wisata, untuk memastikan telah benar-benar menjalankannya. Saya juga instruksikan agar dinas kesehatan menyediakan sampel antigen di tempat-tempat wisata," kata Dony.

Dony menambahkan, Kabupaten Sumedang saat ini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.

Untuk itu, Satgas Covid-19 dan seluruh pihak tetap waspada dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com