Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hari Diguyur Hujan, Ratusan Rumah di Desa Kuta Lombok Tengah Terendam Banjir

Kompas.com - 07/12/2021, 08:27 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Banjir kembali menerjang Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (6/10/2021) malam.

Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Ridwan Makruf menyampaikan, banjir disebabkan intensitas hujan yang terus-menerus mengguyur di wilayah keseluruhan Lombok, termasuk Desa Kuta.

Baca juga: Tinjau Lokasi Banjir di Lombok Barat, Gubernur NTB: akibat Tanggul Jebol

"Penyebab banjir ini hujan yang terus menerus, mulai dari hari Minggu hingga Senin kemarin, sangat lama sekali, dan mengakibatkan banjir," ungkap Ridwan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (7/12/2021)

Dari banjir tersebut setidaknya ada 200 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak di empat dusun yakni Dusun Emong, Mengalung, Batu Riti, dan Merendeng.

"Ada sekitar 200 KK terendam banjir, tinggi banjir mencapai dada orang dewasa, sekitar 1,5 sampai 2 meter-lah," kata Ridwan.

Dijelaskan Ridwan, banjir mulai terjadi pada pukul 22.00 Wita hingga membuat warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Kejadiannya sekitar pukul 10 (malam),  warga sempat mengungsi ke musala menyelamatkan diri, dan sekitar pukul 2 dini hari, airnya sudah surut," kata Ridwan.

Baca juga: Wisatawan yang Terjebak Banjir di Kawasan Senggigi Berhasil Dievakuasi

Hingga saat ini pihak BPBD masih mendata korban banjir, dan selanjutnya akan melakukan droping bantuan logistik.

Ridwan mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi, yang kapan saja bencana bisa saja terjadi.

Desa Kuta di Lombok Tengah sebelumnya diterjang banjir pada akhir Januari 2021. Saat itu 350 KK terdampak. 

Area Sirkuit Mandalika juga turut terendam banjir. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com