Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Imbau Warga Tak Kunjungi Desa Terdampak Erupsi Semeru, Ingatkan Potensi Awan Panas Guguran

Kompas.com - 05/12/2021, 12:38 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Semeru mendatangi kampung mereka untuk melihat kondisi rumah dan mengambil barang yang tersisa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang meminta masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru tidak mendatangi rumahnya.

BPBD Lumajang khawatir awan panas guguran terjadi karena hujan masih mengguyur wilayah itu pada Minggu (5/12/2021).

“Kondisi saat ini di Lumajang hujan, dampaknya sisa material bisa muncul asap,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang Wawan Hadi saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Menurut Wawan, terdapat 800 warga yang tinggal di sejumlah titik pengungsian. Para pengungsi itu dilarang meninggalkan lokasi pengungsian karena khawatir terjadi awan panas guguran susulan.

“Mereka terbagi di beberapa titik pengungsian di tiga kecamatan,” ujar dia.

Ketiga kecamatan itu yakni, Pronojiwo, Candipuro, dan Pasirian.

Baca juga: Cerita Relawan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru, Temukan Jasad Ibu dan Anak Berpelukan

Para pengungsi, kata dia, banyak yang menderita batuk dan sesak napas akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru.

“Namun, karena banyak tenaga kesehatan, langsung ditangani,” ucap dia.

Saat ini, petugas di lapangan berusaha melakukan evakuasi dan pendataan. BPBD Lumajang juga masih mendata jumlah korban akibat bencana itu.

Pakaian tertutup abu vulkanik Gunung Semeru di salah satu rumah warga di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Akibat awan panas guguran Gunung Semeru tersebut puluhan rumah warga rusak dan ratusan warga mengungsi.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Pakaian tertutup abu vulkanik Gunung Semeru di salah satu rumah warga di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Akibat awan panas guguran Gunung Semeru tersebut puluhan rumah warga rusak dan ratusan warga mengungsi.
Warga padati Kampung Renteng

Sejumlah warga memadati Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu pagi. Wilayah kampung ini tertimbun abu vulkanik guguran Gunung Semeru.

"Mulai tadi pagi banyak yang datang. Ada yang melihat-lihat, ada yang ingin tahu kondisi keluarganya," kata warga Kampung Renteng, Ponijan seperti dikutip dari Antara, Minggu.

Polri, TNI, dan relawan, sudah berusaha meminta warga tak mendekati bagian kampung yang tertimbun abu. Namun, permintaan itu tak dihiraukan warga.

Sekitar pukul 06.30 WIB, warga yang memadati Kampung Renteng berhamburan meninggalkan lokasi karena petugas menyampaikan peringatan munculnya asap dari sekitar Gunung Semeru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com