Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru Erupsi, Pakar Minta Warga di Sungai yang Berhulu di Puncak Semeru Waspada

Kompas.com - 04/12/2021, 18:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Kompas TV

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pakar vulkanologi Surono meminta warga yang berada di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru untuk waspada.

Pernyataan itu disampaikan setelah Semeru mengalami erupsi pada Sabty sore WIB (4/12/2021), dan mengeluarkan awan panas guguran.

Kepada KompasTV, Surono mengimbau penambang pasir maupun penduduk yang tengah beraktivits di sungai yang berhulu di Semeru harap siaga.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Gubernur Khofifah Imbau Masyarakat Evakuasi Diri

"Bahkan, boleh dikatakan begitu ada hujan di Puncak Semeru, agar keluar atau menyingkir dari sungai," kata dia.

Pakar yang akrab disapa Mbah Rono itu menjelaskan, awan panas guguran yang keluar cukup besar dan berbahaya.

Endapannya, kata Mbah Rono, akan berbahaya jika terjadi hujan karena selain menjadi lahar panas, tenaganya juga cukup besar.

Dia mengulangi lagi imbauannya supaya semua kegiatan yang berada di sekitar atau dalam sungai yang berhulu di Puncak Semeru untuk meningkatkan kewaspadannya.

"Utamanya jika terjadi hujan puncak Gunung Semeru, ini sangat berbahaya. Bukan hanya lahar hujan yang dingin, tapi juga bisa menjadi lahar hujan yang panas karena ini endapan awan panas," tuturnya.

Mbah Rono mengingatkan supaya masyarakat siaga jika terjadi hujan lebat. Karena ada kemungkinan yang turun adalah endapan awan panas, bukan pasir biasa.

Baca juga: Bupati Lumajang: Sabtu Pagi Terpantau Aman, Begitu Hujan Tiba-tiba Awan Turun dari Semeru

Dia mengimbau supaya masyarakat bisa diungsikan sampai kondisi benar-benar aman, karena dikhawatirkan masih ada hujan di Puncak Semeru yang membawa material endapan awan panas.

Terkait dengan jika ada warga yang masih menunggu di rumah saat erupsi Semeru terjadi, Mbah Rono meminta mereka menunggu arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Karena BPBD itu sering koordinasi dengan badan geologi, sehingga tahu masyarakat harus dibawa ke tempat aman," paparnya.

Dia meminta warga tidak termakan kabar tak jelas. Jika ada warga yang berada di lokasi aman, Mbah Rono meminta untuk tidak langsung meninggalkan rumahnya.

Mbah Rono mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti BPBD, maupun badan yang berwenang memberikan arahan untuk menyelamatkan masyarakat.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Berikut Penjelasan BNPB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com