Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Liga Indonesia Baru Kecam Pembakaran "Omah PSS" Sleman: Itu Bukan Suporter, tapi Perusuh...

Kompas.com - 28/11/2021, 21:59 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tindakan pembakaran 'Omah PSS' Sleman di Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikecam oleh Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita. Menurut Luluk, sapaan akrabnya, kejadian ini merupakan tindakan pengecut.

"Sejujurnya saya menyesalkan saya tadi lihat di instagram, kalau boleh saya kecam. Itu kelakuan yang sangat-sangat pengecut tidak pantas dilakukan seorang suporter," ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (28/11/2021).

Baca juga: Kantor Manajemen PSS Sleman Coba Dibakar Orang Tak Dikenal

Pelaku bukan suporter tapi perusuh

Luluk menyampaikan tindakan pembakaran oleh orang tidak dikenal itu bukanlah tindakan yang mencerminkan seorang suporter. Justru tindakan itu adalah tindakan seorang perusuh.

"Saya kira itu bukan suporter itu perusuh, itu kejahatan. Harus dihukum, tangkap. Jangan dilakukan oleh siapapun kalau betul-betul mencintai sepakbola indonesia," katanya.

Disinggung apakah ada sanksi bagi oknum suporter yang melakukan pembakaran pihaknya masih menunggu perkembangan kasus ini.

"Saya enggak tahu, apakah itu (oknum suporter) bagian football family. Kalau bagian football family kita sanksi, kalau urusan hukum pidana umum urusan kepolisian," ucap Luluk.

Baca juga: Bus Arema FC Dirusak Oknum Suporter Persebaya Surabaya, Remaja 15 Tahun Ditangkap

Kalau pengin menang, main sendiri jangan ada lawan...

Ia mengimbau kepada para suporter untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas karena menang dan kalah adalah hal yang biasa di pertandingan sepak bola.

"Mari kita jaga sama-sama solidaritas, dan sportivitas, menang kalah bagian sepak bola kalau pengen menang main sendiri jangan ada lawan," kata dia.

Baca juga: Fakta di Balik Kerusuhan di Buton, Rumah dan Kendaraan Dibakar hingga Dugaan Pemicunya

 

 

Tanggapan Manajemen PSS Sleman

Peristiwa pembakaran kantor manajemen PSS Sleman 'Omah PSS' disayangkan oleh Dirut PT PSS Andywardhana Putra.

"Kita menyayangkan kejadian itu ya. Kalaupun ada kekecewaan kita maklum, karena semua ingin yang terbaik untuk PSS, demikian juga direksi, manajemen, official, pemain semua ingin yang terbaik," ujar Dirut PT PSS Andywardhana Putra, Minggu (28/11/2021).

Dia menyampaikan peristiwa pembakaran kantor Omah PSS sedang diusut oleh pihak kepolisian dan ia berharap kejadian ini tidak terulang lagi ke depannya.

Dalam kantor itu menurut dia sudah ada pegawai yang menjaga, bahkan CCTV juga ada di sekitar kantor Omah PSS.

"Penjaga ada, beberapa karyawan yang di Omah PSS ada, CCTV juga ada. Video dan foto ada," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com