Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Investasi Bodong di Kaltim Terbongkar, Tersangka Tilap Rp 63 M untuk Beli Barang Mewah

Kompas.com - 09/11/2021, 17:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi tangkap seorang wanita berinisial DM (24), warga Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), yang diduga menjadi otak penipuan berkedok investasi bodong.

Tak tanggung-tanggung, tersangka DM diduga telah menipu 900 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut polisi, total kerugian yang diderita para korban mencapai Rp 63 miliar.

Baca juga: Mahasiswi 19 Tahun di Balikpapan Tawarkan Investasi Bodong, Ratusan Orang Tertipu, Raup Duit Miliaran Rupiah

Modus yang dilakukan DM adalah menawarkan jasa investasi milikya bernama Beezy di media sosial.

“Tawaran itu ia dipublikasikan melalui akun Instgram @Arisanbeeszy dan @Beezydewi,” ungkap Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo saat menggelar keterangan pers di Balikpapan, Senin (8/11/2021).

Baca juga: 3 Orang Jadi Tersangka Investasi Bodong yang Tipu Ratusan Ibu di Makassar

Modus pelaku menjerat korban

Ilustrasi penipuan onlineDok. Shutterstock Ilustrasi penipuan online

DM menjanjikan keuntungan besar bagi peserta investasi bodongnya. Bahkan, kata Yusuf, agar korban tergiur untuk bergabung, DM menjanjikan keuntungan 25 persen sampai 70 persen hanya dalam waktu 15 sampai 25 hari dari nilai uang yang diinvestasikan.

Yusuf mencontohkan, jika korban setor Rp 1,5 juta maka dalam waktu 15 hari dapat untung Rp 700.000.

Lalu, DM akan mengembalikan uang senilai Rp 2,2 juta ke korban.

Untuk lebih meyakinkan korban, tersangka mengirim bukti transfer keuntungan yang dibayar ke korban lain.

DM juga menyakinkan para korban bahwa jasa investasi yang ia kelola resmi dan punya legalitas hukum.

“Jika ada yang tertarik selanjutnya korban dimasukan dalam Grup WA (WhatsApp) bernama Investor Bezzy,” terang dia.

Baca juga: Mahasiswi 19 Tahun di Balikpapan Tawarkan Investasi Bodong, Ratusan Orang Tertipu, Raup Duit Miliaran Rupiah

Laporan korban

Kasus itu terungkap setelah lima korban yang beradal dari Samarinda dan Berau, melapor ke polisi.

Setelah didalami, polisi menemukan ada 4 grup WhatsApp di ponsel milik DM. Keempat Grup WA itu total pengikutnya 900 orang tersebar di seluruh Indonesia.

Masing-masing grup, kata Yusuf, berjumlah 150 sampai 250 anggota. Dugaan total kerugian para korban mencapai Rp 63 miliar.

Jumlah itu didapat setelah penyidik melacak rekening koran tersangka dari tiga bank yang digunakan untuk tampung uang korban yakni BCA, BRI dan Mandiri.

Baca juga: Penipuan Berkedok Investasi Beezy di Kaltim Raup Uang Rp 63 M dari 900 Korban

Dipakai pelaku beli mobil dan barang mewah

Sementara itu, dari pengakuan DM, penipuan berkedok investasi bodong dilakukan dari September 2020 hingga Mei 2021.

Saat awal-awal mula investasi itu, pelaku sempat membayar bunga kepada sebagian korban seperti yang dijanjikan.

Namun, sejak Mei 2021, pelaku tak bisa lagi membayar uang ke para korban. Pasalnya, uang tersebut sudah dipakainya membeli barang-barang mewah, mobil dan ponsel.

“Tapi uang itu hanya diputar untuk bayar bunga, sebagian buat dirinya,” terang dia.

Baca juga: Pemuda di Tuban Ditangkap Polisi atas Dugaan Penipuan Investasi Bodong

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com