UNGARAN, KOMPAS.com - Tinggal selama 20 tahun di Indonesia membuat Jim Baton yang berasal dari Amerika Serikat menulis pengalamannya dalam bentuk novel berjudul Someone Has To Die (Harus Ada yang Mati).
Novel hasil penelitian Jim tentang berbagai aksi terorisme tersebut didiskusikan di kampus Undaris Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/10/2021).
Jim mengungkapkan banyak sekali kasus-kasus kekerasan berkaitan terorisme.
"Dengan adanya novel ini diharapkan semua orang sadar bahwa aksi terorisme itu tidak benar. Hidup saling mengasihi dan cinta damai, adalah sangat berharga,'' kata dia dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Sedang Lakukan Penyisiran, Satgas Madago Raya Pergoki 2 Orang Diduga DPO Teroris Poso
Sementara itu Ketua Yayasan Hiadayah Bangsa Mahmud Farid Ibrahim mengungkapkan, kasus-kasus terorisme yang mengantarkan orang berbuat nekat melakukan aksi pengebomam dilandaskan berbagai faktor.
Berdasarkan pengalamannya mewancarai para 'pengantin' yang memicu terorisme dalam bentuk peledakan bom di sejumlah tempat, mereka telah mendapat doktrin.
"Ajaran kekerasan dan terorisme itu sangat tidak dibenarkan. Kemudian pilihan terhadap wanita sebagai pengantin dalam kasus terorisme peledakan bom, karena wanita mudah terbujuk dan diatur," ungkap Mahmud.
Para perempuan itu terlibat dalam peledakan bom, karena diajak oleh tokoh-tokoh yang memang memiliki kemampuan untuk merekrut orang-orang yang mudah dihasut.
"Buku 'Someone Has To Die' karya Jim Baton ini menjadi pengingat agar setiap orang jangan sampai terlibat dengan terorisme, karena terorisme merupakan sebuah ajaran yang salah," tegasnya.
Baca juga: Satgas Madago Raya Buru 2 DPO Teroris Poso yang Melintas di Pegunungan Parigi Moutong
Rektor Undaris Dr Drs H Hono Sejati SH MHum menjelaskan, bedah buku tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa agar memahami bahaya terorisme dan menjauhkan diri dari aksi terorisme.
"Undaris juga akan berperan mendukung pemerintah lewat kegiatan-kegiatan kampus yang bertujuan menghentikan aksi terorisme," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.