Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Merauke di Jateng: Cuitan Natalius Pigai Tak Mewakili Orang Papua

Kompas.com - 05/10/2021, 17:59 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai menjadi sorotan karena menyampaikan kicauan rasialisme terhadap Jokowi dan Ganjar.

Ungkapan Pigai yang diunggah di akun Twitter miliknya @NataliusPigai2 pada Jumat (1/10/2021) itu pun menjadi viral di media sosial.

Salah satu warga Merauke, Papua, Gabriel Ndawi menilai, cuitan Natalius Pigai tidak mewakili warga Papua yang menetap di Jawa Tengah.

"Natalius Pigai tidak mewakili keseluruhan orang Papua. Itu masing-masing dari individunya, perorangan. Saya pribadi saja tidak merasa begitu," kata pria yang akrab disapa Gandhy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Soal Kicauan Rasial Natalius Pigai terhadap Jokowi dan Ganjar, Gibran: Tidak Usah Ditanggapi

Praktisi Hukum lulusan Untag Semarang ini mengaku sudah tinggal di Jawa Tengah sejak 20 tahun silam.

Selain itu, ia juga pernah menetap di Yogyakarta, sebelum akhirnya berdomisili di Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Saya warga Jawa Tengah, Pak Ganjar, Gubernur saya datang ke tanah Papua saya bangga sekali. Orang-orang di Jawa Tengah sangat hangat, bersahabat dengan masyarakat. Sama dengan Pak Jokowi. Semua orang tahu kinerja mereka baik dan benar," ujar pria yang sudah puluhan tahun hidup di Jawa Tengah.

Menurut Gandhy, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara hukum sehingga segala perbuatan harus berlandaskan hukum.

Maka dari itu, ungkapan yang disampaikan Pigai merupakan hak kebebasan berpendapat setiap orang.

Baca juga: Akan Dilaporkan Pigai ke Polisi Terkait Rasis, Sultan HB X: Ya Biarin Saja


Namun, masyarakat yang tidak puas atau merasa menjadi korban dengan ungkapan itu juga memiliki hak secara hukum.

"Saya tidak membela siapapun. Ini negara hukum. Ada banyak aturan yang harus dipatuhi. Karena buntutnya akan berurusan dengan hukum. Siapapun yang mau melapor itu hak. Semua harus diuji secara hukum. Pak Jokowi pernah bilang 'yang mau kritik, itu hak'. Tapi itu harus bisa dibuktikan secara hukum. Silahkan saja," jelas Gandhy.

Sebelumnya diberitakan, Natalius Pigai menjadi sorotan karena dinilai telah menyampaikan kicauan rasialisme terhadap Jokowi dan Ganjar di akun Twitter miliknya @NataliusPigai2.

"Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mereka merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak-injak harga diri bangsa Papua dengan kata-kata rendahan Rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Saya Penentang Ketidakadilan)," tulis Pigai di akun Twitter-nya, Jumat (1/10/2021).

Buntut dari cuitannya tersebut, Natalius Pigai dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan ucapan rasialisme terhadap Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Laporan ini terkait pernyataan yang disampaikan Pigai di akun Twitter.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com