KOMPAS.com - Polisi Klaten akan segera menerima hasil uji laboratorium forensik (labfor) terkait warna air irigasi di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang berubah warna menjadi merah pekat.
Dilansir dari TribunSolo, Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengatakan, hasil labfor sudah keluar dan akan segera dipelajari.
Baca juga: Pemecatan 57 Pegawai KPK, Buya Syafii: Dimensi Politik Lebih Terasa
"Hasilnya sudah keluar, penyidik tinggal mengambil hasil Labfor tersebut ke Semarang Senin besok," kata Guruh, Jum'at (1/10/2021).
Setelah mendapat hasil itu, pihaknya akan segera mempelajarinya dan menentukan langkah berikutnya.
Apabila, menurutnya, terjadi pencemaran atau zat berbahaya makan akan segera ditindaklanjuti penyelidikannya.
"Hasil Labfor itu nanti kita analisis dulu, kita baca, kemudian baru kita gelarkan hasilnya," ujar Guruh.
Baca juga: Polisi Ambil Sampel Air Irigasi yang Warnanya Berubah Jadi Merah
Sementara itu, manurut Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah mengatakan, Tim Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Klaten telah diterjunkan.
Polisi juga menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten untuk menyelidiki penyebab warna air irigasi itu berubah warna merah.
"Kami telah menerjunkan tim ke lokasi dan mengambil sample di sana," kata Abdillah, kepada TribunSolo.com, Jum'at (17/9/2021).
Baca juga: Fakta Baru Air Irigasi di Klaten Berwarna Merah, Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembuang Limbah
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Ngreden heboh saat mengetahui air irigasi di desa mereka berubah warna merah.
Kepala Desa Ngreden Sunarto menjelaskan, warga memanfaatkan saluran irigasi itu untuk mengairi persawahan.
Baca juga: Air Irigasi Jadi Merah karena Pembuangan Limbah, 6 Orang Diperiksa