Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Purwokerto Kumpulkan Rongsok dan Jelantah, Uang Hasil Penjualan untuk Bantu Mereka yang Terdampak Covid-19

Kompas.com - 11/09/2021, 12:19 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Bangunan non-permanen dengan cat berwarna kuning kombinasi merah berdiri di dekat petigaan jalan Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Bangunan tersebut nampak sangat bersih, cat mulus dan plester lantai masih berwana abu-abu tua.

Pada bagian dalam terdapat beberapa jerigen berisi jelantah dan tumpukan barang-barang bekas atau rongsok.

Sementara pada bagian depan bangunan itu terdapat banner dengan tulisan besar "Rumah Sedekah Rongsok dan Jelantah".

Baca juga: Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali, Ini Dugaan Penyebab dan Analisanya

Bangunan yang tidak terlalu besar itu baru saja diresmikan, Kamis (9/9/2021), sebagai tempat penampungan jelantah dan barang rongsok yang dikumpulkan dari para warga RW 005 kelurahan setempat.

Warga mengumpulkan jelantah dan barang-barang rongsok dari rumah masing-masing secara sukarela.

Kemudian uang hasil penjualan digunakan untuk membantu warga yang terdampak pandemi.

Ketua RW 005 Kelurahan Karangklesem Sigit Fatoni mengatakan, sedekah jelantah dan rongsok telah dimulai sejak awal pandemi Covid-19, tepatnya di bulan Mei 2020 lalu.

"Kami melihat banyak warga terdampak secara ekonomi. Jadi kami membuat konsep bagaimana agar bisa membantu mereka tanpa membebani warga lainnya," kata Toni, sapaannya.

Selain itu, gerakan tersebut sekaligus untuk menjaga lingkungan sekitar agar tidak tercemar limbah.

"Ini untuk menjaga lingkungan agar tidak membuang sembarangan plastik dan jelantah. Di mana jelantah ini bisa membahayakan lingkungan," ujar Toni.

Menurut dia, jelantah tidak bisa diurai melalui pembuangan domestik keluarga. Jika dibuang ke tanah di belakang rumah misalnya, juga mengakibatkan tanah tidak produktif.

Sedangkan apabila dibuang ke selokan, maka air akan menjadi keruh dan bau.

"Jelantah setahu saya kalau digunakan berulang kali tidak bagus untuk kesehatan. Jadi selain mengedukasi masyarakat, kami juga berusaha menyelamatkan lingkungan," ujar Toni.

Toni menceritakan, jelantah dan rongsok itu awalnya dikumpulkan di salah satu rumah warga. Si pemilik rumah yang bertugas untuk memliha sebelum dijual ke pengepul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com