Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disorot Presiden Jokowi, Pemprov NTB Ungkap Alasan Vaksinasi Covid-19 Masih Rendah

Kompas.com - 09/09/2021, 14:25 WIB
Karnia Septia,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu provinsi yang disorot oleh Presiden Joko Widodo karena capaian vaksinasinya masih rendah karena belum mencapai 70 persen.

Berdasarkan data cakupan vaksinasi Covid-19 di NTB hingga Selasa (7/9/2021) baru mencapai 18,68 persen dari populasi penduduk sebanyak 5,2 juta jiwa.

Asisten III Setda NTB, dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan, rendahnya vaksinasi terjadi karena stok vaksin yang terbatas sepanjang Juli-Agustus.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Vaksinasi Warga di Sekitar Sirkuit Mandalika NTB Segera Diselesaikan

"Bukan berarti kami tidak bekerja, tetapi logistiknya yang terbatas pada bulan Juli dan Agustus. Akhir Agustus kemarin datanglah banyak vaksin. Nah, ini sedang kita kejar sekarang ini," kata Eka saat dihubungi melalui telepon, Rabu (8/9/2021). 

Eka menuturkan, saat ledakan kasus pada Juli-Agustus, beberapa kabupaten/kota di NTB sempat mengalami kekurangan stok vaksin karena terkendala logistik.

Di sisi lain, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan untuk memprioritaskan vaksinasi di daerah yang masuk PPKM level 4.

Saat itu vaksinasi di NTB diprioritaskan di kota Mataram sebagai satu-satunya daerah yang menerapkan PPKM level 4. 

Sementara untuk kabupaten dan kota lain di NTB, jatah vaksin yang diberikan tidak banyak.

Baca juga: Hasil Pemilihan Wali Kota Darwin Australia, Perempuan Asal Pedalaman NTT, Amye Un Raih Posisi Kedua

Capaian vaksinasi untuk warga kota Mataram pun berhasil mencapai 70 persen hingga saat ini berhasil turun ke PPKM level 3. 

"Bagaimana dengan kabupaten/kota lain? Nah, ini yang sedang kita kerjakan karena terus terang jumlah vaksin yang cukup itu mulai datang pada akhir Agustus," katanya.

Eka menyebutkan, vaksin Covid-19 yang tiba di NTB sebanyak 48.000 vaksin.

Saat ini total yang ada di gudang penyimpanan Dinas Kesehatan Provinsi NTB ada sekitar 95.000 vaksin.

"Jumlah ini termasuk buffer stock milik RS, Polda NTB, OJK yang dititipkan di gudang penyimpanan karena vaksin harus disimpan di tempat khusus. Jika akan digunakan, baru diambil di gudang Dinas Kesehatan Provinsi," ujar Eka.

Untuk mempercepat target vaksinasi, Pemprov NTB juga berkoordinasi dengan TNI dan Polri serta berbagai organisasi masyarakat.

Tambahan Kuota Vaksin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pohon Tumbang Timpa Jaringan Listrik di Seram Timur, 2 Kecamatan Mati Lampu

Pohon Tumbang Timpa Jaringan Listrik di Seram Timur, 2 Kecamatan Mati Lampu

Regional
Jaksa Bakal Jemput Paksa Mantan Wabup Flores Timur jika Mangkir Pemeriksaan

Jaksa Bakal Jemput Paksa Mantan Wabup Flores Timur jika Mangkir Pemeriksaan

Regional
Bocah SD Tenggelam di Sungai Jajar Demak, Polisi Pastikan Tak Ada Tanda Penganiayaan

Bocah SD Tenggelam di Sungai Jajar Demak, Polisi Pastikan Tak Ada Tanda Penganiayaan

Regional
Tambah Kuota Peserta Didik, SMAN 9 Solo di Pasar Kliwon Resmi Buka PPDB 2024/2025

Tambah Kuota Peserta Didik, SMAN 9 Solo di Pasar Kliwon Resmi Buka PPDB 2024/2025

Regional
PT Flobamor Angkat Kaki dari Taman Nasional Komodo

PT Flobamor Angkat Kaki dari Taman Nasional Komodo

Regional
Respons Raffi Ahmad Diisukan Maju Pilkada Jateng: Mau Istikharah Dulu

Respons Raffi Ahmad Diisukan Maju Pilkada Jateng: Mau Istikharah Dulu

Regional
Sosok Pelajar yang Meninggal Diduga Terjatuh dari Mobil Saat Konvoi Persib, Hafal Semua Nama Pemain Bola

Sosok Pelajar yang Meninggal Diduga Terjatuh dari Mobil Saat Konvoi Persib, Hafal Semua Nama Pemain Bola

Regional
Imbas Kerusuhan Bener Bersatu Cup, Bupati Semarang: Izin Tarkam Akan Diperketat

Imbas Kerusuhan Bener Bersatu Cup, Bupati Semarang: Izin Tarkam Akan Diperketat

Regional
Pilkada Salatiga Berpotensi Diikuti Yaris Jilid 3, Kok Bisa?

Pilkada Salatiga Berpotensi Diikuti Yaris Jilid 3, Kok Bisa?

Regional
Warga Wadas Anggap Mekanisme Konsinyasi Cacat Hukum

Warga Wadas Anggap Mekanisme Konsinyasi Cacat Hukum

Regional
PPDB SMA/SMK Jateng 2024/2025 Resmi Dibuka 6 Juni, Berikut Posko Aduan bagi Calon Peserta Didik

PPDB SMA/SMK Jateng 2024/2025 Resmi Dibuka 6 Juni, Berikut Posko Aduan bagi Calon Peserta Didik

Regional
Sakit Hati Hubungan Asmara Tak Direstui, Pria di Kalsel Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Kekasih

Sakit Hati Hubungan Asmara Tak Direstui, Pria di Kalsel Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Kekasih

Regional
Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Regional
Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com