LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Merem (43) tampak duduk termenung dengan wajah muram, Senin (6/9/2021).
Dari jarak 100 meter, matanya tak lepas menatap alat-alat berat yang sedang meratakan tanah.
Bagaimana tidak, lahan di Dusun Nandus, Desa Mertak, Lombok Tengah itu menjadi tempatnya mengais rezeki dan memberi makan keluarganya.
Kebun yang ia tanami kacang-kacangan selama puluhan tahun tersebut, diratakan dalam sekejap.
Tempat itu akan disulap menjadi akses jalan menuju ke lokasi Sirkuit MotoGP Mandalika.
"Tadi pas mau keluar isi bensin, dari jalan raya, eh baru tahu kalau tanah saya sudah digusur alat berat," ujar Merem pilu.
Baca juga: Mereka yang Masih Tinggal di Lingkaran Sirkuit MotoGP Mandalika...
Merem mengenang kembali, peristiwa puluhan tahun lalu.
Pada tahun 1995, Merem mulai menggarap sawah di tempat itu. Dahulu lokasi tersebut berupa rawa-rawa.
Merem masih ingat betul, lantaran bertepatan dengan kelahiran anak pertamanya.
"Awalnya kan tanah ini telantar, dulu ini rawa-rawa tempat kandang kerbau, terus lama-lama kita garap," tutur dia.
Ketika itu, bercocok tanam menjadi satu-satunya mata pencarian Merem untuk menghidupi anak istrinya.
"Sejak anak pertama saya lahir 26 tahun lalu, saya garap tanah ini, tanam padi, kacang-kacangan untuk hidup," kenang Merem.
Baca juga: Warga yang Ditangkap Saat Adang Alat Berat di Proyek Jalan ke Sirkuit Mandalika Telah Dibebaskan