Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM di Kulon Progo Diklaim Sudah Turun Level, tapi Masih Terapkan Aturan Level 4

Kompas.com - 01/09/2021, 20:03 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Situasi pandemi Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, diklaim semakin membaik.

Menilik asesmen Kementerian Kesehatan RI pada 30 Agustus 2021, kabupaten ini berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

"Kulon Progo pernah mengalami situasi level 3 serupa pada awal Juli 2021. Saat itu, Kulon Progo di kategori oranye atau level 3 PPKM Darurat, selanjutnya berubah lagi jadi level 4. Kita sudah sangat bagus progresnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami melalui keterangan singkatnya, Rabu (1/9/2021).

 Baca juga: Jual Tanah Bukan Miliknya, Oknum ASN di Kulon Progo Dilaporkan ke Polisi

Sri Budi merujuk asesmen Kementerian Kesehatan RI pada 30 Agustus 2021, sebagai penentu level berdasar kategori tingkat transmisi komunitas dibanding kapasitas respons sistem kesehatan.

Terungkap dari asesmen itu, kategori transmisi komunitas menggambarkan kasus terkonfirmasi berada pada angka 112,26 per 100.000 warga dalam satu pekan terakhir.

Kematian terjadi sedikitnya 4,97 kasus per 100.000 penduduk per pekan. Rawat inap menunjukkan 8,87 per 100.000 penduduk.

Dengan demikian, kasus terkonfirmasi berada di parameter 50-150 kasus Covid-19 per 100.000 penduduk.

 Baca juga: Terjadi Penularan Covid-19 Dalam Asrama di Kulon Progo, Berawal dari Pelajar Anosmia Tak Melapor

Sedangkan kematian, Kulon Progo berada di parameter 2-5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk.

Kedua parameter ini masuk tingkat 3, lebih baik dari tingkat 4 semasa Kulon Progo berada di level 4 PPKM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com