Buntut Kericuhan, BK DPRD Solok Periksa 6 Anggota Dewan

PADANG, KOMPAS.com - Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat, memeriksa 6 anggota Dewan yang diduga terlibat kericuhan saat paripurna 18 Agustus 2021 lalu.

Keenam anggota Dewan itu adalah Dendi (PPP), Olzaheri (Golkar), M Bahri (Hanura), Madra (Gerindra), Zamroni (PDI-P) dan Efdizal (Demokrat).

"Kemarin sudah kita panggil enam orang anggota Dewan tersebut, tapi lima yang hadir. Dendi tidak hadir," kata Wakil Ketua BK DPRD Kabupaten Solok Dian Anggraini yang dihubungi Kompas.com, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Drama DPRD Solok Berlanjut, Pengacara Dodi Hendra Ajukan Keberatan

Dian mengakui bahwa pemanggilan tersebut terkait kericuhan pada rapat paripurna 18 Agustus 2021.

Keenam anggota DPRD itu diduga melanggar tata tertib paripurna serta etika anggota Dewan.

"Setelah paripurna, langsung kita proses. Kemudian kita periksa kemarin. Selanjutnya akan kita keluarkan sanksinya," kata Dian.

Akibat kericuhan yang terjadi, menurut Dian, aset negara mengalami kerusakan, seperti asbak rokok pecah, meja dan kursi persidangan terbalik, serta yang lainnya.

Dian menyebutkan, anggota DPRD seharusnya memperlihatkan etika yang baik, termasuk dalam persidangan.

"Itu kan ada tata tertib dan etikanya. Nah, dugaan pelanggaran itu yang kita periksa," kata Dian.

Baca juga: Buntut Ricuh Rapat DPRD Solok, Paripurna Pecat Dodi Hendra Sebagai Ketua Dewan, Plt Dijabat Kader Demokrat

Sebelumnya diberitakan, rapat paripurna pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di DPRD Kabupaten Solok, Sumatera Barat, berlangsung ricuh, Rabu (18/8/2021).

Sesama anggota DPRD hampir saling berkelahi.

Beruntung, kericuhan itu dapat dilerai oleh anggota Dewan lainnya dan petugas keamanan.

Video kericuhan itu kemudian viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat awalnya adu argumen sejumlah anggota DPRD yang berlanjut dengan kericuhan.

Sejumlah anggota DPRD juga terlihat naik ke atas mejanya, sehingga kondisi menjadi tidak terkendali.