MATARAM, KOMPA.com - Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu akan terjatuh juga.
Peribahasa itu tepat menggambarkan aksi yang dilakukan oleh M (39), warga Lingkungan Asahan, Kelurahan Tanjung Karang, Sekarbela, Kota Mataram, NTB.
M yang merupakan pelaku perampokan sadis tertangkap setelah dilaporkan melakukan sekitar 38 kejahatan di wilayahnya.
Dia biasanya menjadikan lansia di kampungnya sebagai sasaran.
M juga selalu melakukan pengancaman dengan taji beracun, senjata api rakitan, hingga katapel terhadap korbannya.
"M alias E ini tergolong sadis karena tidak segan-segan memukul dan membekap korbannya, terutama korbannya yang sudah berusia lanjut usia 60 tahun yang satu kampung dengannya," kata Kapolres Kota Mataram Kombes Heri Wahyudi, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Tangis 2 Bocah Yatim Piatu Usai Ibunya Meninggal karena Covid-19: Tiap Pagi, Tak Ada Mama Lagi
Kejadian perampokan yang terakhir dilakukan oleh M terjadi pada 10 Agustus 2021. Saat itu, M merampok dan menyekap Nurul Aini (62), seorang lansia di kampungnya.
Pelaku menyatroni rumah Nurul sekitar pukul 03.30 Wita.
Kapolres menjelaskan, pelaku membuka paksa jendela samping rumah korban dengan obeng.
Dia berhasil membuka pintu dan masuk ke ruang tamu. Namun, saat itu korban terbangun dan menyadari keberadaan pelaku.
"Korban sempat berteriak 'maling' dan hendak keluar rumah meminta tolong. Namun, pelaku yang awalnya hendak kabur berbalik mendorong pintu rumah dan menyekap korban, menindih, dan menutup mulutnya, korban yang sudah lanjut usia tak berdaya. Ini pelaku tergolong sadis," kata Heri.
Baca juga: Berawal Ketidaktahuan, Afifah Tanggung Utang Rp 206 Juta di 40 Pinjol Ilegal
Korban juga sempat ditindih dan dibekap hingga tak bisa apa-apa. Pelaku kemudian meminta korban membuka seluruh perhiasannya, berupa empat buah gelang dan dua buah cincin.
Pelaku tak segan mengancam korban dengan berbagai senjata yang disiapkannya, mulai dari katapel, taji beracun, keris, hingga senjata api rakitan.
M juga mendesak korban memberikan seluruh uangnya, tetapi korban sudah tak berdaya, hingga akhirnya pelaku memilih kabur
"Pelaku kemudian kabur di perkampungan, tetapi kita berhasil melacaknya karena sejumlah kejahatan dan laporan masyarakat atas kejahatan yang dilakukannya selama ini," terang dia.