KOMPAS.com- Kasus Covid-19 di Bali menjadi perhatian.
Sebab, Bali menjadi salah satu wilayah di luar Jawa dengan jumlah peningkatan kasus yang tinggi.
Melansir website infocorona.baliprov.go.id dan data Kemenkes RI, Bali mencatatkan penambahan hingga 1.353 kasus positif dari tanggal 11 Agustus hingga 12 Agustus 2021.
Dengan demikian, secara kumulatif, ada 91.251 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Bali. Dari angka itu, 76.080 orang sembuh dan 2.579 orang meninggal dunia.
Kondisi ini menyebabkan Pulau Dewata mendapatkan perhatian khusus.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pun terjun untuk memberikan sejumlah instruksi terkait penanganan Covid-19 di Bali, Kamis (12/8/2021).
Berikut poin-poinnya:
Baca juga: Minta Penanganan Covid-19 di Bali Diperbaiki, Luhut: Kalau Mau Turis Datang, Harus Disiplin
Luhut yang juga merupakan Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali ini meminta Pemerintah Provinsi Bali bergerak cepat.
Dia memberikan waktu satu minggu pada Gubernur Bali Wayan Koster untuk menyelesaikan persoalan Covid-19 di wilayahnya.
Bahkan dia membandingkan Bali dengan wilayah lain yang sudah sukses mengendalikan lonjakan kasus.
"Saya kira dalam satu minggu ke depan harus ada perbaikan (penanganan Covid-19 di Bali). Pak Gubernur sudah saya beri tahu tadi. Daerah lain bisa di sini kok enggak bisa," tutur Luhut.
Baca juga: Luhut Minta Acara Keagamaan di Bali Diredam untuk Cegah Klaster Baru Covid-19
Salah satu perbaikan yang mendesak dilakukan ialah meminta warga Bali yang positif terinfeksi Covid-19 untuk melakukan isolasi di tempat karantina terpusat.
Sebab, isolasi secara terpusat dinilai efektif untuk mencegah munculnya klaster keluarga.
"Masalah isoter jadi kunci bagaimana bisa sebanyak mungkin masuk ke dalam isoter. Jadi mengurangi klaster-klaster keluarga," tutur Luhut saat mengunjungi program vaksinasi di DPRD Bali, Kamis (12/8/2021).
Menurutnya, tak ada alasan warga menolak isolasi terpusat.
Sebab, sarana dan prasarana di Bali untuk isolasi terpusat diklaim telah memadai.
Luhut menilai, fasilitas seperti oksigen, obat-obatan hingga tenaga medis penunjang dipandang cukup.
"Isoter itu disiapkan oleh pemerintah, obat cukup, makan cukup, dokter cukup, olahraga bagus, tempatnya bagus, semua harus kompak," kata dia.
Baca juga: Jokowi Digugat ke PTUN Terkait Kebijakan PPKM, Diminta Copot Luhut Binsar Pandjaitan