Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ima, Kena Covid gara-gara Abai Prokes, Saat Isoman Tak Ada Bantuan, Baru Kerja Pun Langsung Diberhentikan

Kompas.com - 22/07/2021, 10:32 WIB
Aprillia Ika

Editor

CIANJUR, KOMPAS.com – Sudah hampir dua pekan Ima (19) menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya di daerah Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat.

Tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan gadis yang baru lulus SMA ini. Seharian Ima menghabiskan waktu di kamar, membaca buku, dan sesekali melihat media sosial.

Ima mengaku saat ini kondisinya semakin membaik. Badannya tak lagi demam, kendati masih punya masalah di penciuman.

"Mengonsumsi makanan yang ada saja, karena ibu juga kondisinya sempat sakit kemarin,” kata Ima saat ditemui Kompas.com, di rumahnya, Senin lalu.

Ima menuturkan, dia tidak mendapatkan bantuan dari siapa pun selama menjalani isoman, sehingga saat melihat sebuah unggahan di media sosial yang menawarkan bantuan, dia pun memberanikan diri.

“Awalnya ragu, benar enggak ya. Ternyata benar, ini saya sudah dua kali dikirim bantuan. Terima kasih, orang baik,” ucapnya.

Baca juga: Mereka yang Isoman, Mereka yang Butuh Perhatian...

Abai prokes berujung diberhentikan kerja

Sebelum terpapar virus corona, Ima mengaku sempat abai protokol kesehatan.

“Waktu itu main ke rumah teman tidak pakai masker. Dari situ mulai terasa gejala,” ujar dia.

 

Menjalani isoman membuatnya sedih, selain tak bisa beraktivitas sebagaimana biasa, harapannya untuk bekerja pun kandas.

"Sudah diterima kerja kemarin di pabrik di bagian admin, tapi diberhentikan begitu saja karena harus isoman ini," ucapnya lirih.

Baca juga: Perjuangan Wisnu Sopian, Tempuh Jarak 40 Km demi Pasok Bantuan ke Warga Isoman

"Warga isoman, boro-boro minum vitamin, makan aja seadanya..."

Sejak 8 Juli lalu Wisnu Sopian (25), pemuda asal Cipanas, Cianjur ini blusukan ke sejumlah tempat untuk memasok kebutuhan warga isoman berupa makanan, vitamin, suplemen, buah-buahan, susu bayi, dan popok.

Ima adalah salah satu warga yang dibantunya. 

Sejauh ini, Wisnu sudah mengirimkan bantuan kepada 33 warga isoman yang tersebar di sejumlah tempat, mulai di permukiman padat penduduk hingga ke perkampungan.

Baca juga: Kuliner Legendaris Toko You Bandung Gratiskan Mie Baso untuk Pejuang Isoman, Cukup WA ke Nomor Ini

Wisnu tergerak ingin membantu setelah mendengar cerita dari teman-temannya yang terpapar perihal kesulitan mereka selama menjalani isoman di rumah.

“Ini kalau warga kecil yang harus isoman bagaimana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara mereka tidak boleh ke mana-mana, tidak bisa bekerja. Jadi, saya pikir harus ada yang memulai,” kata Wisnu kepada Kompas.com, Senin lalu.

Wisnu mengatakan, mereka sangat membutuhkan uluran tangan karena tidak bisa bekerja sehingga kesusahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Baca juga: PPKM ala Anak Muda Semarang, Pembagian Pangan Kepada Masyarakat yang Sedang Isoman

Di satu sisi, tak ada pihak yang memperhatikan, termasuk memberi bantuan.

“Ada seorang warga yang makan seadanya selama isoman, boro-boro vitamin dan suplemen karena uang tidak punya. Lingkungan pun mengabaikan,” kata Wisnu.

Bahkan, seorang ibu rumah tangga yang harus menjalani isoman di rumahnya bersama kedua anaknya yang masih kecil terpaksa mengutang ke tetangga agar bisa bertahan hidup selama 14 hari.

"Miris memang, tapi kenyataan seperti itu. Ketika mereka terpapar, mereka seakan harus dijauhi,” ujar Wisnu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra dan PSI Berharap Koalisi Indonesia Maju Berlanjut di Pilkada Semarang

Gerindra dan PSI Berharap Koalisi Indonesia Maju Berlanjut di Pilkada Semarang

Regional
Kawah Wisata Panas Bumi di Suoh Erupsi, Dentuman Keras 3 Kali

Kawah Wisata Panas Bumi di Suoh Erupsi, Dentuman Keras 3 Kali

Regional
UKT Mahal, Siti Mundur dari Universitas Riau, Pihak Kampus Berdalih

UKT Mahal, Siti Mundur dari Universitas Riau, Pihak Kampus Berdalih

Regional
Disdikbud Jateng Larang Wisuda, Pengadaan Seragam, dan Study Tour, Apa Alasannya?

Disdikbud Jateng Larang Wisuda, Pengadaan Seragam, dan Study Tour, Apa Alasannya?

Regional
Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api

Akses ke TPA Jatibarang Semarang Diperketat, Dilarang Bawa Korek Api

Regional
1 Korban Banjir Bandang di OKU Ditemukan Tewas Tersangkut di Kayu

1 Korban Banjir Bandang di OKU Ditemukan Tewas Tersangkut di Kayu

Regional
Sinyal Duet Gerindra dan PKB di Pilkada Jateng 2024 Menguat, Apa Indikasinya?

Sinyal Duet Gerindra dan PKB di Pilkada Jateng 2024 Menguat, Apa Indikasinya?

Regional
7.800 Ekor Anjing di Sikka Sudah Disuntik Vaksin, Pemkab Sebut Capaian Masih Rendah

7.800 Ekor Anjing di Sikka Sudah Disuntik Vaksin, Pemkab Sebut Capaian Masih Rendah

Regional
Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Danau Kelimutu Berubah Warna, Pengunjung Diimbau Waspada Gas Beracun

Regional
Pilkada Kota Semarang, Ita dan Ade Bhakti Penjajakan ke Gerindra

Pilkada Kota Semarang, Ita dan Ade Bhakti Penjajakan ke Gerindra

Regional
Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Update Daftar Cawali-Cawawali Solo dari PDI-P, Siapa Saja Mereka?

Regional
Pemprov Jateng Evaluasi Larangan Pungutan di Sekolah, Alasannya Banyak Orangtua Siswa Ingin Menyumbang

Pemprov Jateng Evaluasi Larangan Pungutan di Sekolah, Alasannya Banyak Orangtua Siswa Ingin Menyumbang

Regional
10 Ha Lahan Pemda Sumbar di Tanah Datar Jadi Titik Relokasi Korban Banjir

10 Ha Lahan Pemda Sumbar di Tanah Datar Jadi Titik Relokasi Korban Banjir

Regional
'Ngopi' Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

"Ngopi" Bareng, Ade Bhakti Bocorkan Obrolannya dengan Gibran

Regional
Polisi di Ambon Sita 540 Liter Miras Saat Razia di Kapal

Polisi di Ambon Sita 540 Liter Miras Saat Razia di Kapal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com