Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Anggota Paskhas TNI AU Kritis akibat Dianiaya Warga di Dogiyai

Kompas.com - 16/07/2021, 14:23 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak dua anggota Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara terluka akibat diserang oleh sekelompok orang di Dogiyai, Papua, Kamis (15/7/2021).

Salah satu anggota Paskhas bahkan mengalami luka yang cukup serius dan dalam kondisi kritis.

Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan mengatakan, kedua anggota Paskhas itu yakni Koptu Didik Prayudi dan Kopda Atok Tri Utomo.

Baca juga: Anggota Paskhas TNI AU Diserang Warga di Dogiyai Papua, 1 Kritis

"Akibatnya dua anggota mengalami luka serius, yakni Koptu Didik Prayudi dan Kopda Atok Tri Utomo, hingga harus dilarikan ke RSUD Madi," kata Iwan kepada Antara, Jumat (16/7/2021).

Kronologi kasus

Menurut Iwan, kasus ini berawal dari laporan yang diterima anggota Paskhas bahwa ada sekelompok orang yang sedang menikmati minuman keras di runway atau landasan pacu bandara.

Kemudian, anggota Paskhas dari Yonko 463/Trisula mendatangi sekelompok orang itu dan meminta mereka untuk segera meninggalkan lokasi tersebut.

Awalnya, sekelompok orang itu mengikuti arahan yang diberikan oleh prajurit TNI AU.

Namun, ketika melewati pagar bandara, sekelompok orang itu malah berbalik dan menyerang anggota TNI AU.

Menurut Iwan, pada saat itu ada 5 anggota Paskhas yang diserang.

Baca juga: Perubahan UU Otonomi Khusus Papua Permudah Pemekaran Wilayah

Sekelompok orang itu menggunakan batu dan senjata tajam untuk melukai anggota Paskhas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com