Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kematian Covid-19 Melonjak, Perajin Peti Mati di Bantul Kewalahan Terima Pesanan

Kompas.com - 14/07/2021, 09:46 WIB
Markus Yuwono,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus kematian Covid-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, membuat perajin peti mati kewalahan menerima pesanan.

Srini, perajin peti mati di Jalan Parangtritis, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, mengatakan permintaan peti mati saat ini mencapai belasan unit dalam sehari.

"Semingguan ini permintaan meningkat, Saya dan suami kewalahan. Lah bagimana tidak, wong sehari bisa 10 peti, dulu belum tentu terjual," kata  kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Ironi Penjual Peti Mati, Omzet Naik Tajam di Tengah Banyaknya Kematian

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Srini mengaku hanya mampu menjual satu hingga dua peti mati. Bahkan, pernah tak laku sama sekali dalam sebulan.

Srini bersama suaminya saat ini harus memproduksi minimal belasan peti mati. Untuk satu unit peti mati dihargai Rp 500.000.

"Jadi untuk memenuhi permintaan yang tinggi ini kami harus memotong kayu sendiri," kata Srini

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso mengaku kasus kematian Covid-19 di wilayahnya cukup tinggi dalam sepekan terakhir.

"Di mana semakin cepat mudah menular dan semakin tinggi keganasannya," kata oki panggilan akrab Sri Wahyu

Baca juga: Dinkes: Angka Kematian Covid-19 di Jawa Tengah Turun

Dari data Pemkab Bantul, sampai Senin (12/7/2021), kasus Covid-19 bertambah sebanyak 816 orang, sembuh 317 orang, dan 25 orang meninggal dunia.

Total kasus Covid-19 di Bantul mencapai 29.621 orang. Rinciannya, sembuh 18.481 orang, 10.465 menjalani isolasi, dan 675 orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com