Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Blora Bentuk Relawan Pemulasaraan Jenazah

BLORA, KOMPAS.com - Dalam sebulan terakhir ini, sekitar 265 orang di Kabupaten Blora meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.

Blora sendiri saat ini masuk kategori zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19.

Terkait dengan tingginya angka kematian Covid-19, Pemerintah Kabupaten Blora kemudian membentuk tim relawan pemulasaraan jenazah.

"Kalau Cepu ini masih mencukupi tapi tetap kita akan buat tim relawan juga nantinya, seperti halnya di RSUD Blora, kita sedang rekrutmen untuk tim relawan, kalau nanti ada lonjakan biar bisa membantu menangani pemulasaraan," ucap Bupati Blora Arief Rohman di RSUD Cepu, Blora, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Sejumlah Anak Terpapar Covid-19 di Blora, Tertular dari Anggota Keluarga

Pembentukan tim relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 diharapkan mampu mengatasi tingginya angka kematian Covid-19.

Hingga saat ini, puluhan orang telah mendaftarkan diri untuk menjadi tim relawan tersebut.

Tim relawan ini terdiri dari perwakilan beberapa ormas keagaamaan dan organisasi masyarakat. Seperti NU, Muhammadiyah, LDII, MTA, hingga BAMAG dan PMI.

Sementara itu, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati mengatakan, tim pemulasaraan yang sudah ada saat ini cukup kewalahan menangani jenazah Covid-19.

Bahkan, sempat ada antrean pemulasaraan jenazah hingga sore hari.

"Kita tahu ini adalah kerja sosial sekaligus kerja kemanusiaan, karena angka kematian akibat Covid-19 di Blora ini masih tinggi," ucap Tri Yuli beberapa waktu lalu.

Baca juga: Abdurrahman Wahid Diusulkan Jadi Nama Bandara di Blora, Ganjar: Bikinkan Patung Gus Dur di Depan

Tri berharap, pembentukan tim relawan ini akan membantu proses pemulasaraan jenazah Covid-19 agar dapat ditangani sesegera mungkin.

Tidak hanya pemulasaraan jenazah di rumah sakit saja, relawan ini nantinya juga mengawal pengiriman jenazah hingga ke pemakaman.