PALEMBANG, KOMPAS.com - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit di Palembang, Sumatera Selatan, saat ini telah mencapai 76 persen.
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19, pada Selasa (6/7/2021), ada 18 rumah sakit rujukan di Palembang yang disediakan untuk melayani pasien yang terpapar virus corona.
Adapun jumlah tempat tidur yang disiapkan sebanyak 1.075.
Namun, sebanyak 816 di antaranya kini telah terisi oleh pasien Covid-19.
Baca juga: Bocah Usia 10 Tahun dan Adiknya Jadi Korban Begal di Palembang
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Fauziah mengatakan, dengan adanya peningkatan BOR tersebut, seluruh rumah sakit saat ini diwajibkan untuk menyiapkan tambahan 30 persen dari total kapasitas tempat tidur.
Menurut Fauziah, Palembang telah masuk ke level II PPKM mikro ketat.
"Kalau dari PPKM sekarang ini sudah di level II, karena BOR sudah masuk 70 persen," kata Fauziah melalui sambungan telepon, Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Awalnya Ngotot Menolak Masker dan Tak Percaya Covid-19, Ditangkap Polisi Langsung Minta Maaf
Fauziah mengatakan, untuk mengantisipasi kapasitas rumah sakit yang semakin penuh, mereka saat ini sedang melakukan rapat bersama Polrestabes Palembang, serta manajemen dari beberapa rumah sakit rujukan.
Hasil rapat tersebut nantinya akan menentukan apakah harus menambah jumlah tempat tidur di rumah sakit.
"Kasus aktif harian untuk di Palembang masih di bawah 6 persen," ujar Fauziah.
Meski jumlah BOR meningkat drastis, Fauizah meyakinkan bahwa kebutuhan oksigen masih tetap terpenuhi.
Hal tersebut terpantau dari data online rumah sakit yang ada di Palembang.
"Untuk penggunaan oksigen ini tergantung pasien, saturasi oksigen pasien. Kita memantaunya dari rumah sakit online, rata-rata kebutuhannya masih mencukupi," kata dia.
Bahkan, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) telah siap memasok kebutuhan oksigen untuk seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Palembang.
"Pusri sudah siap support kita. Puskesmas juga sudah diminta untuk mengecek kebutuhan oksigen mereka," ujar Fauziah.