Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kasus Perawat Dikeroyok Versi Terduga Pelaku, "Saya Ditendang Duluan.."

Kompas.com - 05/07/2021, 19:29 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kasus pemukulan perawat Puskesmas Kedaton menimbulkan silang sengkarut permasalah hukum.

Kedua belah pihak kini saling melaporkan ke aparat kepolisian terkait penganiayaan.

Terduga pelaku berinisial AW (45) warga Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Tanjung Karang Barat mengklaim peristiwa itu bukan pemukulan ataupun pengeroyokan.

Melainkan, perkelahian, karena menurut AW, dia dipukul terlebih dahulu oleh korban Rendy Kurniawan (26) sang perawat di puskesmas tersebut.

"Saya ditendang oleh perawat itu. Lalu saya membalas," kata AW di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Keroyok Perawat Puskesmas untuk Ambil Paksa Tabung Oksigen, 3 Pelaku Ngaku Keluarga Pejabat

Panik ayahnya kritis dan sesak napas, AW datangi Puskesmas Kedaton cari tabung oksigen

Kronologi versi AW yakni, pada saat kejadian dia datang ke puskesmas itu memang untuk mencari tabung oksigen yang masih terisi.

Menurutnya, sebelum mendatangi Puskesmas Kedaton, dia sudah berkeliling ke sejumlah klinik dan rumah sakit mencari persediaan tabung oksigen.

Malam itu, sekitar pukul 02.00 WIB, AW dihubungi orangtuanya untuk mencari tabung oksigen, karena orangtuanya sedang kritis dan sesak napas.

"Saya dihubungi ibunda saya, ayah saya lagi kritis di rumah dan butuh oksigen. Saya itu datang ke sana (puskesmas) bawa tabung kosong, maksud saya ingin beli. Saya udah cari, toko udah pada tutup, yang toko alat kesehatan di dekat RS Abdul Moeloek, habis juga," kata AW.

Baca juga: Pengeroyok Perawat di Lampung Balik Laporkan Korban, Mengaku Dipukul Duluan dan Membalas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com