KOMPAS.com - Panti asuhan di Padang, Sumatera Barat, kerap didatangi orang-orang diduga preman.
Ketika bertemu pengelola panti, mereka diduga melakukan pemalakan. Misalnya seperti bulan Ramadhan lalu.
Saat itu, ada donatur yang mengantar bantuan untuk panti tersebut. Para terduga preman kemudian mendatangi panti asuhan untuk meminta jatah.
“Pemalakan dilakukan dengan cara meminta jatah dari bantuan donatur yang diberikan untuk panti asuhan,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Padang Imran Amir, Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Tak Mau Bayar, Jangan Salahkan Kami jika Terjadi Apa-apa di Panti Asuhan Ini
Ia menyampaikan, kala itu, pihak Panti Rumah Singgah dan Thafidz Jasmine Nabila Inayah terpaksa memberikan delapan botol minuman kepada terduga preman.
Tak berselang lama, para pelaku kembali datang untuk meminta sumbangan. Kali ini, mereka mengaku sebagai pemuda setempat.
“Pelaku minta sumbangan tersebut masih di bulan puasa kemarin. Kemudian ada pemuda lainnya meminta bantuan ke panti asuhan tersebut untuk memperbaiki drainase,” ujar Imran.
Namun, pihak panti menolak memberi bantuan. Para pemuda itu lantas mengancam pengelola.
“'Apabila panti asuhan tidak mau membayar, jangan salahkan kami apabila ada terjadi apa-apa di panti ini', bunyi ancamannya,” ucap Imran menirukan para pelaku.
Baca juga: Semua Bantuan dari Donatur Diambil Preman, Anak di Panti Asuhan Tak Dapat Apa-apa