Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panti Asuhan Dipalak Preman, Pelaku Minta Jatah Bantuan Donatur hingga Berdalih untuk Perbaiki Drainase

Kompas.com - 26/06/2021, 06:33 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Panti asuhan di Padang, Sumatera Barat, kerap didatangi orang-orang diduga preman.

Ketika bertemu pengelola panti, mereka diduga melakukan pemalakan. Misalnya seperti bulan Ramadhan lalu.

Saat itu, ada donatur yang mengantar bantuan untuk panti tersebut. Para terduga preman kemudian mendatangi panti asuhan untuk meminta jatah.

“Pemalakan dilakukan dengan cara meminta jatah dari bantuan donatur yang diberikan untuk panti asuhan,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Padang Imran Amir, Kamis (24/6/2021).

Baca juga: Tak Mau Bayar, Jangan Salahkan Kami jika Terjadi Apa-apa di Panti Asuhan Ini

Ia menyampaikan, kala itu, pihak Panti Rumah Singgah dan Thafidz Jasmine Nabila Inayah terpaksa memberikan delapan botol minuman kepada terduga preman.

Tak berselang lama, para pelaku kembali datang untuk meminta sumbangan. Kali ini, mereka mengaku sebagai pemuda setempat.

“Pelaku minta sumbangan tersebut masih di bulan puasa kemarin. Kemudian ada pemuda lainnya meminta bantuan ke panti asuhan tersebut untuk memperbaiki drainase,” ujar Imran.

Namun, pihak panti menolak memberi bantuan. Para pemuda itu lantas mengancam pengelola.

“'Apabila panti asuhan tidak mau membayar, jangan salahkan kami apabila ada terjadi apa-apa di panti ini', bunyi ancamannya,” ucap Imran menirukan para pelaku.

Baca juga: Semua Bantuan dari Donatur Diambil Preman, Anak di Panti Asuhan Tak Dapat Apa-apa

 

Kerap terjadi

Ilustrasi korupsi, suap, gratifikasishutterstock Ilustrasi korupsi, suap, gratifikasi

Dugaan pemalakan ini sering dialami oleh pihak panti. Tahun lalu pun, mereka mengalami hal yang sama.

Pemimpin sekaligus pengelola panti asuhan, Dewi Melinda, membenarkan bahwa pemalakan terjadi berulang kali.

Baca juga: Detik-detik 9 Preman Obrak-abrik Warung Makan, 3 Orang Beri Perintah, 6 Lainnya Eksekutor

Imbas dari pemalakan adalah anak-anak asuhnya kerap tak menikmati bantuan itu.

“Kalau tahun sekarang ada juga yang ngaku ketua pemuda, tapi saya tidak yakin, minta jatah juga, kalau enggak dikasih, nanti dia tidak menjamin panti ini akan aman,” tuturnya, dilansir dari TribunPadang.com, Kamis (24/6/2021).

Pelaku ditangkap

Kabar adanya panti asuhan dipalak preman terdengar oleh polisi. Dua orang yang diduga sebagai pemalak, ditangkap.

Dua orang tersebut berinisial A dan AM. Mereka diciduk pada Rabu (23/6/2021).

Namun, setelah diamankan 1x24 jam, keduanya dibebaskan.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Padang Utara AKP Nahri Sukra mengatakan, mereka dipulangkan karena korban tidak membuat laporan ke polisi.

Baca juga: Lakukan Operasi Selama 4 Jam, Polisi Tangkap 281 Orang Diduga Preman di Semarang

"Saat ini sudah dipulangkan, karena mengamankan orang 1x24 jam. Kecuali korban melakukan penuntutan karena mengalami kerugian," ungkapnya.

Dewi menerangkan, ia memang tidak membuat laporan ke polisi dan lebih ingin menyelesaikan kasus itu secara damai.

Dia pun berharap agar pemalakan tak terulang lagi.

“Kalau dia butuh, insyaallah kita bantu. Misalnya, dia kurang mampu tak sanggup biayai anak, masukkan anaknya ke panti,” tandasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Padang, Rahmadhani | Editor: David Oliver Purba)

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Panti Asuhan di Padang Dipalak Preman, Pengelola: Kalau Tidak Dikasih, Tak Jamin Panti Aman

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com