KOMPAS.com - Juperi Ahmad (53), penjaga pintu air perusahaan pengolahan pasir di Rawa Sungai Desa Dukon, Kepulauan Bangka Belitung hilang tenggelam diseret buaya.
Ia dinyatakan hilang pada Jumat (18/6/2021) malam. Buaya tersebut kerap muncul di kawasan tersebut dan korban diketahui kerap memberi makan buaya yang muncul di permukaan.
Sementara itu di Kabupaten Jember, Harsoni sukses berjualan cilok sejak tahun 1997.
Hasil dari berbisnis cilok, Harsono bisa membeli tiga apartemen, 13 rumah kontrakan hingga sawah. Bahkan, dia sudah menunaikan ibadah haji pada 2019 lalu.
Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:
J
Ia dinyatakan hilang pada Jumat (18/6/2021) malam.
Di kawasan tersebut kerap muncul buaya dan menurut keterangan rekan korban, Juperi kerap memberi makan buaya yang muncul di permukaan.
Bahkan korban sering mengingatkan rekannya untuk tidak mengusir buaya yang muncul tersebut.
"Katanya kalau diberi makan buaya tidak akan mengganggu," ujar Mustadi rekan korban.
Menurut Mustadi, buaya tersebut biasanya dikasih makan daging ayam dan daging anjing.
Pada hari dilaporkan hilang, sore hari tiga rekannya pulang dan korban diketahui pulang paling akhir.
Baca juga: Penjaga Pintu Air Hilang Diseret Buaya, Biasa Beri Makan dan Tak Pernah Usir Hewan Itu
Dalam sehari, Cilok Edy bisa menghasilkan Rp 5.000.000 dari empat rombong itu. Sebelum pandemi Covid-19, dia mampu meraup omset hingga Rp 8.000.000 per hari.
Harsono memiliki karyawan sepuluh orang.