Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Lonjakan Jumlah Pasien Covid-19, Pemkab Wonogiri Ajak RSU Swasta Sediakan Tempat Isolasi

Kompas.com - 20/06/2021, 15:13 WIB
Muhlis Al Alawi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menggandeng rumah sakit umum swasta (RSU) untuk menyiapkan ruang isolasi bagi pasien Covid-19.

Hal itu dilakukan setelah bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 terisi 80 persen dalam dua pekan terakhir.

“BOR atau keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 kami di angka 80 persen. Memang belum penuh. Tapi kami sudah siapkan opsi bila nantinya terus terjadi lonjakan kasus positif Covid-19. Salah satunya bekerja sama dengan rumah sakit swasta,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo kepada Kompas.com, Minggu (20/6/2021) siang.

Baca juga: Bertambah Lima ASN Positif Covid-19, Klaster Kantor Makin Meluas di Pemkab Wonogiri

Pria yang akrab disapa Jekek ini mengungkapkan, ia segera berkoordinasi dengan pemilik beberapa rumah sakit swasta di Kabupaten Wonogiri, untuk menyediakan tempat perawatan bagi pasien positif Covid-19.

Ia mencontohkan rumah sakit PKU Muhammadiyah yang baru beroperasi di Kota Wonogiri.

Pemerintah akan mengajak kerjasama RSU swasta untuk memanfaatkan beberapa ruang yang belum terpakai sebagai tempat isolasi dan perawatan kasus Covid-19.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Bupati Wonogiri Tolak Kunjungan Kerja dari Luar Daerah

Bagi Jekek, koordinasi lebih awal menjadi penting agar saat situasi ledakan kasus tiba-tiba terjadi, sudah dapat diantisipasi sejak dini.

Dengan demikian, seluruh pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit sudah disiapkan jauh hari sebelumnya.

Tak hanya itu, Jekek menyatakan penyebaran penularan Covid-19 di Kabupaten Wonogiri mengalami tren peningkatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com