Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Pengungsi Gempa Maluku Tengah: Kami Tak Bisa Kembali karena Rumah Rusak Berat

Kompas.com - 18/06/2021, 16:44 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com- Dua hari pascagempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Kabupaten Maluku Tengah, ribuan warga di wilayah itu masih terus mengungsi di sejumlah titik lokasi pengungsian, Jumat (18/6/2021).

Sejumlah warga mengaku, mereka masih bertahan di lokasi pengungsian karena rumahnya rusak. Sebagian lagi mengaku masih takut karena gempa susulan masih terus terjadi.

“Saya dan keluarga tidak bisa lagi kembali karena rumah kami rusak berat,” kata Hamsal Kinlihu salah satu warga Dusun Mahu, Desa Tehoru kepada Kompas.com, Jumat sore.

Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Warga Ricuh dan Berebut KTP di Posko Penyekatan Suramadu

Ia mengaku banyak warga di dusun tersebut yang rumahnya mengalami kerusakan akibat gempa dan saat ini masih memilih mengungsi di hutan dan lokasi ketinggian.

“Di dusun kami banyak rumah warga yang rusak, ada 20 yang rusak berat dan sisanya rusak ringan dan sedang, jadi kami mengungsi bukan hanya karena takut tapi rumah kami rusak” ujarnya.

Senada dengan Hamsal, Halid Sanahiyo salah satu warga lainnya mengaku, saat ini masih ada ribuan warga di Kecamatan Tehoru dan Teluti yang mengungsi di sejumlah titik pengungsian karena rumah mereka rusak dan sebagian lagi masih trauma.

“Kita di sini ada ribuan ornag yang masih mengungsi, ada yang mengungsi karena rumahnya rusak dan ada yang masih takut karena gempa susulan masih terus terjadi,” ujarnya.

Baca juga: 7.227 Pengungsi Masih Bertahan di Perbukitan, BPBD Maluku Tengah: Mereka Trauma dengan Gempa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com