KEDIRI, KOMPAS.com - Kabupaten Kediri, Jawa Timur, selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil ikan cupang nasional. Sirkulasi uang dari bisnis ikan hias petarung ini mencapai Rp 49,6 miliar per tahun.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri Nur Hafid mengatakan, penghitungan tersebut berdasarkan nilai ekonomi dari produksi ikan cupang di wilayahnya.
"Data di kami, produksi ikan cupang saat ini sebanyak 110.411.000 ekor. Kalau dihitung nilai ekonomisnya sebesar kurang lebih Rp. 49.685.085.000 per tahun," ujar Nur Hafid dalam sambungan telepon, Rabu (16/6/2021).
Produksi ikan cupang tersebut mayoritas dipasok dari tiga kecamatan wilayah sentra produksi ikan cupang, yakni Kecamatan Gurah, Ngadiluwih, dan Kandat.
Selain itu, dari peternak lain yang tersebar di berbagai kecamatan lainnya.
Selama ini, kata Hafid, pangsa pasar ikan cupang Kediri sudah menyasar berbagai wilayah nusantara. Juga pasar luar negeri, meski jumlahnya terbatas dengan pemasaran mengandalkan media sosial.
Baca juga: Apakah Bisa Memelihara Banyak Ikan Cupang di Dalam Satu Wadah?
"Untuk ekspor tidak besar. Ini biasanya untuk kalangan pehobi saja," ungkapnya.
Pemerintah, kata dia, terus berupaya mendorong pengembangan produksi ikan cupang. Di antaranya dengan melakukan upgrade pengetahuan budi daya melalui pelatihan juga menggelar kontes cupang hingga skala internasional.
Ketua Kediri Betta Club (KBC) Yusuf Saputro mengatakan, keberadaan para peternak di Kabupaten Kediri cukup banyak. Peternak yang berada di bawah naungan KBC ada 45 orang.
"Di luar KBC jumlahnya mencapai ratusan," ujarnya.
Dengan banyaknya jumlah peternak itu, kata dia, tentu hal yang baik karena membuat nama Kabupaten Kediri menjadi layak disebut penghasil ikan cupang.
Namun menurutnya, selepas itu ada tingkatan status yang lebih tinggi yang layak diperjuangkan oleh para peternak, yakni sebagai penghasil ikan cupang berkualitas.