Pendapatan penjual dan peternak pun turut terdongkrak. Bahkan semua lini yang berhubungan dengan kelengkapan kebutuhan ikan juga ikut kecipratan untung, misal penjual pakan hingga penjual aquarium mini.
Padahal, kata Yusuf, pada awal-awal pandemi, adalah kondisi paling sulit bagi peternak cupang. Selama tiga bulan awal pandemi, pasar ikan sepi bahkan seakan mati suri karena ikan tidak laku.
Yusuf mengungkapkan, tren hobi itu mulai terjadi pada Juli 2020 dan bertahan hingga April 2021.
Pada saat booming hobi itu, merek dagang Indah Betta milik istrinya, contohnya, dalam suatu hari pernah mencatatkan rekor penjualan, yakni menutup transaksi hingga Rp 15 juta.
"Kalau sekarang harga jual ikan sudah turun ke harga keekonomian," ungkap Yusuf.
Baca juga: Cerita Ani Kasanah Berjuang Ganti Nama Jadi Anang Sutomo di Pengadilan Negeri Kediri...
Meski harga relatif turun, Yusuf masih bersyukur karena permintaan tetap ada dan rutin. Permintaan itu berasal dari hampir semua wilayah di Jawa Timur, juga Kalimantan dan Jakarta.
Adapun ikan cupang yang lagi tinggi permintaan adalah jenis-jenis copper, seperti Koi Copper, Nemo Copper, Avatar Copper.
Untuk memenuhi permintaan itu, Indah Betta yang beralamat di Pare, Kediri, ini mengandalkan hasil dari 20 petak kolam ikan dan 8.000 botol pembesaran. Penjualannya dengan sistem ecer.
"(Usaha ikan cupang) punya saya ini tidak ada apa-apanya. Banyak tempat lain yang punya usaha lebih besar." jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.