Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat TKI Jadi Korban Pungli di Perbatasan RI-Malaysia, Bayar Rp 3 Juta kepada Oknum ASN

Kompas.com - 15/06/2021, 16:15 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah eks Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diduga menjadi korban pungli oleh oknum aparatur sipil Negara (ASN) di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Sejumlah TKI asal Flores Nusa Tenggara Timur yang berhasil diwawancarai Kompas.com, Claudius (26), Yermias (47) dan Linus (45), mengaku terpaksa membayar mahal kepada seorang oknum petugas Satgas Covid-19 Krayan.

Mereka tidak menyangka hal tersebut merupakan praktek ilegal.

‘’Kami bertiga membayar lebih Rp 3 juta saat berada di Krayan. Yang meminta bayaran namanya AL, dia pakai seragam pegawai dan memang petugas Satgas Covid-19. Tapi dia tidak sendiri, ada temannya juga yang bukan petugas, namanya A, kami membayar juga sama dia,’’tutur Yermias.

Baca juga: Pulang Hadiri Hajatan di Kudus, 53 Warga Wonogiri Positif Covid-19, Ditulari oleh 2 Orang

Ketiganya merupakan teman akrab dan sama sama merantau ke Malaysia sejak 2012 untuk bekerja di perusahaan kayu di Lawas Malaysia.

Sayangnya, pandemi Covid-19 yang masih mewabah, membuat perusahaan tutup dan mereka memilih pulang ke Indonesia melalui jalur darat Krayan.

‘’Jadi kami pulang itu lumayan juga habis uang. Dari Lawas Malaysia ke Long Midang Krayan kami membayar sewa kendaraan 200 ringgit seorang. Sampai Krayan, masih keluar lagi lebih Rp3 juta,’’katanya.

Pengalaman yang sama juga dialami TKI asal Sulawesi Selatan, Asriani (43). Ia yang baru datang ke Malaysia sekitar 6 bulan lalu, sudah terjebak lockdown.

Karena tak sempat bekerja, Asriani akhirnya memilih pulang ke Indonesia membawa anaknya Nur Syafira (21) bersama cucunya Muhammad Zul Azmi (4 bulan).

"Ada sekitar Rp 3,3 juta saya bayar sejak ada di Krayan. Katanya sampai Nunukan uangnya diganti, ternyata tidak ada itu namanya diganti,’’katanya.

Baca juga: Sidak, Ganjar Temukan Pasien Positif Covid-19 Telantar di Luar IGD RSUD Jepara

Dikonfirmasi atas adanya dugaan pungli yang terjadi pada sejumlah TKI di Krayan, Kepala Balai Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan Kombes Pol.Hotma Victor Sihombing tidak membantah peristiwa tersebut.

‘’Banyak TKI yang pulang ke tanah air melalui perbatasan RI – Malaysia di Krayan mengaku membayar dengan jumlah uang cukup besar kepada oknum ASN di sana,’’ujarnya, Selasa (15/6/2021).

Victor menjelaskan, sejak Malaysia menerapkan kebijakan lockdown untuk mengantisipasi sebaran wabah covid-19, BP2MI Nunukan mencatat ada 117 TKI yang nekat pulang melalui jalur darat Krayan.

Mereka memutuskan pergi karena sudah tidak ada lagi pekerjaan. Semua perusahaan dan perkebunan tempat mereka bekerja, berhenti operasi dan mengurangi karyawan.

‘’Jadi kami menyesalkan adanya pungli kepada para TKI kita. Mereka pulang ke Indonesia karena susah, tidak ada lagi yang bisa diharapkan disana. kok tega teganya malah dijadikan sasaran menghasilkan uang,’’sesalnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com