BLITAR, KOMPAS.com - Sudah sebulan lebih kematian terkait Covid-19 di Kabupaten Blitar berada di posisi teratas di antara 37 daerah lain di Jawa Timur.
Hingga Minggu (13/6/2021), tingkat kematian akibat Covid-19 mencapai 11,6 persen atau 689 kematian dengan akumulasi kasus positif sebanyak 5.936.
Selama satu pekan terakhir sejak 7 hingga 13 Juni 2021, tercatat 26 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Selama periode itu, setiap harinya 4 orang dengan Covid-19 meninggal dunia, kecuali pada 8 dan 9 Juni dimana masing-masing terdapat 3 orang meninggal dunia.
Baca juga: 26 Pasien Covid-19 di Blitar Meninggal dalam Sepekan, Tingkat Kematian Tertinggi di Jatim
Hari ini, Senin (14/6/2021), Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar kembali melaporkan 4 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar Eko Wahyudi mengatakan, faktor utama penyebab tingginya tingkat kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Blitar karena pasien terlambat berobat ke rumah sakit rujukan.
"Awalnya pasien takut ke rumah sakit. Setelah kondisi memburuk, baru mereka datang ke rumah sakit rujukan Covid-19. Tapi, menurut pihak rumah sakit kebanyakan sudah terlambat," ujar Eko kepada Kompas.com, Senin (14/6/2021).
Eko mengatakan, masih banyak warga Kabupaten Blitar yang takut memeriksakan diri ke rumah sakit ketika mengalami gejala-gejala terjangkit Covid-19.
Menurutnya, banyak warga yang masih takut jika berobat ke rumah sakit dan hasil pemeriksaan menunjukkan dirinya positif Covid-19.
"Jadi stigma penderita Covid-19 itu masih ada," katanya.
Baca juga: Minta Bantuan Polisi, Suami Gerebek Istrinya Saat Selingkuh dengan Kepala Desa