Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Politik Cenderung Senyap Dibandingkan Tokoh Lain, Ridwan Kamil: Politik Tahu Diri

Kompas.com - 30/05/2021, 11:06 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Geliat aktivitas politik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memang cenderung senyap jika dibandingkan nama calon yang masuk bursa survei seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo.

Emil tak menampik hal itu. Sebab, pria yang akrab disapa Emil ini pun mengaku punya filosifi politik tahu diri.

"Politik tahu diri, karena saya tidak berpartai, saya tidak tahu apakah di 2024 walaupun surveinya lumayan, apakah akan dilamar, diajak kasih kendaraannya saya tidak tahu," ujar Emil di Bandung, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Bertemu Khofifah, Ridwan Kamil: Enggak Ada Sedikit Pun Penjajakan 2024

"Makanya batin saya, kalau takdirnya terbuka ya Bismillah. Kalau enggak terbuka ya enggak masalah karena hakikatnya kepimpinan itu sama saja fungsinya kebermanfaatan," tambahnya.

Emil juga belum memutuskan apakah ia akan ikut berkontestasi di Pilpres atau melanjutkan periode kedua di Jawa Barat.

"Sebenarnya kami ditolong keputusan politik terakhir yaitu Pilkada diserentakkan. Pas saya bedah, Pilgub itu November 2024, Pilpres April 2024. Jadi kalau takdirnya ada yang lamar bisa ikut Pilpres dulu, kalau kalah masih ada pilihan walaupun saya belum tentu juga kalau dua periode biasanya menjelang akan ada pergulatan batin," tuturnya.

 

Tolok ukur elektoral

Emil juga menjawab soal ragam hasil survei yang membawa dirinya masuk bursa Capres. Suami dari Atalia Praratya itu meyakini, kinerja merupakan tolok ukur nyata untuk meningkatkan elektoral.

Ia amati, dalam bursa capres hasil survei kepala daerah di Pulau Jawa relatif mendominasi. Ia juga mengaku saat ini belum melibatkan segala amunisi untuk mengatrol elektabilitas dan popularitasnya.

"Di sisi lain ternyata tiap bulan ada survei. Namanya selalu muncul dan saya gak ngerti juga ternyata metodologi survei itu beda-beda. Saya melihat survei sebagai evaluasi saja. Jadi hasil elektoral saya diasumsikan berbanding lurus dengan kerjaan saja," ungkapnya.

Baca juga: Bertemu Lagi, Apa yang Dibahas Khofifah dan Ridwan Kamil?

"Lalu ada orang yang menaikkan elektoral dengan branding, buzzer, saya belum ke sana. Saya melihat apa yang saya kerjakan dan beritakan sendiri hasil kerjaan dan berpengaruh juga ke elektoral," tambahnya.

Dengan posisinya yang bukan kader partai, Emil pun tetap rajin merajut komunikasi dengan seluruh partai politik.

"Itu mah sopan santun politik semua partai saya datangi, saya kirim tanda silaturahmi. Kemarin bertemu Presiden PKS, sebelumnya dengan Cak Imin, Pak Surya Paloh, Pak Erlangga, minggu depan Pak AHY. Jadi tidak harus dalam rangka politik, karena lebih baik banyak teman," kata dia.

Meski ia tak menampik yang paling intens berkomunikasi adalah partai pengusungnya di Pilgub Jabar.

"Ya tentu relatif dengan partai koalisi di Pilgub, dengan NasDem intensitas politik lebih tinggi. Hampir semua partai berharap saya bergabung," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com