Salin Artikel

Aktivitas Politik Cenderung Senyap Dibandingkan Tokoh Lain, Ridwan Kamil: Politik Tahu Diri

BANDUNG, KOMPAS.com - Geliat aktivitas politik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memang cenderung senyap jika dibandingkan nama calon yang masuk bursa survei seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo.

Emil tak menampik hal itu. Sebab, pria yang akrab disapa Emil ini pun mengaku punya filosifi politik tahu diri.

"Politik tahu diri, karena saya tidak berpartai, saya tidak tahu apakah di 2024 walaupun surveinya lumayan, apakah akan dilamar, diajak kasih kendaraannya saya tidak tahu," ujar Emil di Bandung, Minggu (30/5/2021).

"Makanya batin saya, kalau takdirnya terbuka ya Bismillah. Kalau enggak terbuka ya enggak masalah karena hakikatnya kepimpinan itu sama saja fungsinya kebermanfaatan," tambahnya.

Emil juga belum memutuskan apakah ia akan ikut berkontestasi di Pilpres atau melanjutkan periode kedua di Jawa Barat.

"Sebenarnya kami ditolong keputusan politik terakhir yaitu Pilkada diserentakkan. Pas saya bedah, Pilgub itu November 2024, Pilpres April 2024. Jadi kalau takdirnya ada yang lamar bisa ikut Pilpres dulu, kalau kalah masih ada pilihan walaupun saya belum tentu juga kalau dua periode biasanya menjelang akan ada pergulatan batin," tuturnya.

Tolok ukur elektoral

Emil juga menjawab soal ragam hasil survei yang membawa dirinya masuk bursa Capres. Suami dari Atalia Praratya itu meyakini, kinerja merupakan tolok ukur nyata untuk meningkatkan elektoral.

Ia amati, dalam bursa capres hasil survei kepala daerah di Pulau Jawa relatif mendominasi. Ia juga mengaku saat ini belum melibatkan segala amunisi untuk mengatrol elektabilitas dan popularitasnya.

"Di sisi lain ternyata tiap bulan ada survei. Namanya selalu muncul dan saya gak ngerti juga ternyata metodologi survei itu beda-beda. Saya melihat survei sebagai evaluasi saja. Jadi hasil elektoral saya diasumsikan berbanding lurus dengan kerjaan saja," ungkapnya.

"Lalu ada orang yang menaikkan elektoral dengan branding, buzzer, saya belum ke sana. Saya melihat apa yang saya kerjakan dan beritakan sendiri hasil kerjaan dan berpengaruh juga ke elektoral," tambahnya.

Dengan posisinya yang bukan kader partai, Emil pun tetap rajin merajut komunikasi dengan seluruh partai politik.

"Itu mah sopan santun politik semua partai saya datangi, saya kirim tanda silaturahmi. Kemarin bertemu Presiden PKS, sebelumnya dengan Cak Imin, Pak Surya Paloh, Pak Erlangga, minggu depan Pak AHY. Jadi tidak harus dalam rangka politik, karena lebih baik banyak teman," kata dia.

Meski ia tak menampik yang paling intens berkomunikasi adalah partai pengusungnya di Pilgub Jabar.

"Ya tentu relatif dengan partai koalisi di Pilgub, dengan NasDem intensitas politik lebih tinggi. Hampir semua partai berharap saya bergabung," jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/05/30/110615278/aktivitas-politik-cenderung-senyap-dibandingkan-tokoh-lain-ridwan-kamil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke