Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kakek 64 Tahun Bunuh Pemuda yang Dituduh Racuni 8 Kerbaunya hingga Mati, Buang Parang ke Danau

Kompas.com - 26/05/2021, 19:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - YA (64), seorang pria di Kecamatan Satu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan membunuh seorang pria berinisial SA.

Pembunuhan dilatarbelakangi rasa kesal YA pada SA yang dia anggap telah meracuni delapan kerbaunya hingga mati.

Kasus tersebut berawal saat satu persatu kerbau milik YA mati dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir.

Baca juga: Dituduh Racuni 8 Kerbau, Pemuda Tewas Penuh Luka Dibunuh Pria 64 Tahun

YA pun mencari tahu penyebab kematian kerbau miliknya dan ia mendapatkan informasi jika SA yang kerap meracuni kerbaunya.

Kakek 64 tahun tersebut kemudian merencanakan pembunuhan bersama anak kandungnya yang berinsial HS.

Pembunuhan pun dilakukan pada Jumat (2/4/2021) di Jalan Sompul KM 38, Desa Sejahtera Mulia, Kecamatan Satui.

Baca juga: Tangani Pasien, Bidan di Cianjur Dibunuh Suami yang Tak Terima Digugat Cerai, Tewas di Ruang Pemeriksaan

Hari itu, dua pelaku mengikuti korban yang mengendarai motor. Di tengah jalan, mereka menyerang korban dengan parang.

"Sebelum aksi pembunuhan, pelaku mengikuti korban hingga akhirnya melayangkan parang pada korban kedua telapak tangan hampir putus dan leher sobek, 2 luka sobek di kepala belakang, luka memar di wajah," kata Kapolres Tanbu, AKBP Himawan Sutanto Saragih, Rabu (26/5/2021).

Korban kemudian ditemukan tergeletak di pinggir jalan dekat sungai dalam keadaan tidak bernyawa.

Baca juga: Cerita Tinus, Sopir Truk yang 5 Kali Perkosa Gadis Muda, 2 di Antaranya Dibunuh, Pelaku Residivis Kasus Pemerkosaan

"Korban ditemukan di pinggir jalan didekat sungai dalam kondisi terluka. di bagian kedua telapak tangan putus dan leher sobek," kata dia.

Setelah membunuh SA, pelaku menyimpan motor korban di lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari TKP.

Sedangkan parang yang digunakan untuk membunuh, dibuang di sebuah danau di Jalan Sumpol KM 9 Desa Makmur mUlia, Kecamatan Satui.

Himawan membenarkan jika motif pembunuhan adalah karena tersangka kesal delapan kerbau miliknya mati diduga karena diracun korban.

Baca juga: Kisah Pilu Gadis 16 Tahun Diperkosa dan Dibunuh Ayah Kandungnya, 2 Kali Disetubuhi Setelah Antar Adik Sekolah

YA dimankna di rumahnya di Jalan Merpati, Desa Makmur Mulia. Sedangkan anaknya yang berinisial HS masih DPO.

"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku, mengakui telah melakukan perencanaan pembunuhan kepada korban bersama anak kandungnya yang bernama HS yang masih DPO," katanya.

Saat ini YA telah diamankan oleh polisi dan dia dijerat Pasal 338 tentang Pembunuhan dan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman kurungan di atas 15 tahun penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Muhammad Haswar | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com