KOMPAS.com - Aksi polisi memeluk dan menenangkan pemudik yang emosi di Karawang, Jawa Barat, menjadi viral di media sosial.
Aksi tersebut terjadi saat sejumlah pemudik mencoba nekat menerobos Pos Penyekatan Pemudik di Pos Tanjungpura, Karawang.
Selain itu, kisah seorang ibu yang telah berpisah dengan anaknya selama enam tahun juga menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.
Ibu bernama Carliana itu memilih dipenjara jika tak diizinkan lolos di Pos Penyekatan Tanjungpura.
Berikut ini berita populer nusantara:
Aksi Kasatlantas Polres Karawang AKP Rizky Adi Saputro memeluk seorang pemudik yang emosi viral di media sosial.
Saat itu, menurut Rizky, dirinya berinisiatif memeluk karena mencoba untuk menenangkan pemudik yang sangat ingin bertemu keluarganya.
"Dia bilang sambil getar. Saya diam, saya eratkan pelukan, saya tahu rasanya," kata Rizky.
Baca berita selengkapnya: Peluk Pemudik yang Emosi, Polisi: Sambil Gemetar, Dia Bilang Ingin Mudik Bertemu Anaknya
Kegigihan Carliana (41), warga Pemalang, untuk bertemu dengan sang anak menjadi viral.
Saat terjaring razia di Pos Penyekatan Pemudik Tanjungpura, Karawang, dirinya nekat memilih dipenjara jika tak diizinkan pulang.
"Saya enggak mau (putar balik). Lebih baik dipenjara daripada dengar anak saya nangis," ujar Carliana kepada petugas.
Baca berita selengkapnya: 6 Tahun Tak Bertemu Anak, Pemudik: Saya Tak Mau Memutar Balik, Lebih Baik Dipenjara...
Aksi Mutoharoh (35), yang menyebar uang Rp 100 juta dari balkon rumah bikin heboh netizen TikTok.
Di balik kesuksesannya sebagai pengusaha tas, Mutoharoh ternyata sempat bekerja di kantoran.
"Dulu sih pernah kerja kantoran. Kami benar-benar dari 0 usaha tas ini. Produksi tas ini ditempatkan di 6 rumah milik saya," tutur lulusan Fisika Universitas Negeri Malang itu.
Baca berita selengkapnya: Mutoharoh, Crazy Rich yang Sebar Uang Rp 100 Juta, Pernah Kerja Kantoran dan Mulai Bisnis dari Nol