Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata di Yogya, Wisatawan Asal DIY Tidak Diwajibkan Bawa Surat Keterangan Sehat

Kompas.com - 10/05/2021, 20:44 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tetap membuka destinasi wisata selama libur Lebaran 2021.

Wisatawan asal DIY tidak diwajibkan menunjukkan surat keterangan sehat seperti hasil antigen, PCR, atau GeNose.

"Kami berpedoman Instruksi Gubernur (Ingub), wisatawan DIY diatur tidak mengenakan GeNose. Yang datang dari luar DIY lolos dari penyekatan wajib menunjukan syarat keterangan sehat atau hasil GeNose," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY Singgih Raharjo, saat jumpa pers di Gedung Unit 8 Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Soal Pembukaan Tempat Wisata di Jateng, Ganjar: Kalau Berat Mengawasi, Tutup Saja

Singgih menyampaikan selama objek wisata dibuka, pengelola objek wisata wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti pembatasan jumlah wisatawan, objek wisata di zona oranye dan merah dilarang dibuka.

"Seluruh destinasi wisata di DIY buka, kecuali yang masuk di dalam zona oranye dan merah wajib hukumnya tutup tak menerima tamu. Tidak ada aktivitas pariwisata. Kami tetap memberlakukan jumlah wisatawan 50 persen dari kapasitas," jelas Singgih.

Selain itu jam buka operasional destinasi wisata juga dibatasi dengan maksimal buka sampai dengan pukul 21.00 WIB, namun aturan itu tidak diberlakukan ke seluruh destinasi wisata. Karena destinasi wisata memiliki berbagai macam kategori.

"Jam operasional 21.00, kecuali di bidang akomodasi," tambah dia.

Baca juga: Libur Lebaran 2021, Tempat Wisata di Solo Diperbolehkan Beroperasi

Saat libur Lebaran nanti pihaknya mengandalkan aplikasi Visiting Jogja yang digunakan oleh wisatawan untuk reservasi dan pembayaran.

"Reservasi secara online memaksimalkan dengan aplikasi Visiting Jogja, untuk reservasi dan pembayaran secara cashless sebelum masuk destinasi," katanya.

Singgih menjelaskan dengan menggunakan aplikasi Visiting Jogja masyarakat bisa memantau jumlah kapasitas maksimal di sebuah destinasi wisata.

"Reservasi secara online untuk mengurangi kontak dengan pengelola destinasi. Kami juga akan menerjunkan tim monitoring memantau jalannya penerapan kebijakan yang ada," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com