TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmabar II sekaligus mantan Komandan KRI Nanggala 402 Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa, disebut menangis saat mengetahui Kapal Selam Nanggala-402 tenggelam dan menewaskan semua krunya termasuk Dansatsel pengganti Iwa.
Hal itu diungkapkan kakak kandung Iwa sekaligus mantan Kapolda Jabar Irjen Pol Purnawirawan Anton Charliyan, yang menyaksikan dan mendampingi adiknya saat terbaring tak berdaya karena sakit akibat kandungan zat besi kapal selam saat bertugas, di kediamannya, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Bagaimana tidak, Iwa dan teman-temannya berulang kali curhat kalau sudah masuk kapal selam saat akan bertugas seperti sudah masuk kuburan," jelas Anton kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon WhatsApp, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: Cerita Mantan Komandan KRI Nanggala-402, Kapal Selam Tua, Saat Ada Masalah Tak Bisa Apa-apa
Anton yang menyebut masih berada di Bandung, mengaku ingin sekali menceritakan banyak tentang adiknya sebagai pasukan khusus pelopor kapal selam Indonesia yang saat ini tergolek tak berdaya di kamar rumahnya.
Anton pun berjanji akan memperlihatkan kondisi adik kandungnya dalam waktu dekat ini seperti apa.
"Saya sedang di Bandung, nanti kita ke rumahnya Iwa, ya. Kita lihat kondisinya secara langsung biar pada tahu sekarang seperti apa. Dia pasukan khusus kapal selam pelopor milik Indonesia," tambah Anton.
Anton berharap pemerintah memberikan perhatian khusus bagi para pasukan khusus kapal selam tersebut sesuai dengan pengabdiannya selama ini.
Ia pun membandingkan dengan para pegawai BUMN dengan gaji besar dan tunjangan para anggota dan pensiunan TNI Polri selama ini.
"Jauh berbeda, sangat jauh sekali. Padahal, para pasukan khusus ini bekerja selama 24 jam penuh dengan risiko mempertaruhkan nyawa demi negara," ujar dia.
Apalagi pasukan khusus kapal selam yang selama ini jumlahnya sedikit yang terpilih dari ratusan ribu bahkan jutaan anggota TNI, seharusnya sangat diperhatikan kesejahteraannya.
"Nggak gampang banget, susahnya minta ampun mau jadi anggota pasukan khusus. Zaman Iwa saja cuma ada 150 anggota seluruh Indonesia. Sekarang ada sekitar 300-an anggota pasukan khusus kapal selam Indonesia," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.