Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengetatan Pemudik di Jateng, Ganjar: Justru Banyak Warga Keluar daripada yang Datang

Kompas.com - 30/04/2021, 17:54 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pantauan mudik selama dilakukan pengetatan saat ini justru lebih banyak warga yang keluar ketimbang yang masuk ke Jawa Tengah.

Menurutnya, warga Jateng sudah ada yang menyempatkan pulang sebelum ada larangan mudik yang ditetapkan 6 hingga 17 Mei 2021.

“Mungkin karena sudah nggak ada kerjaan di sana dan memang ada situasi yang harus pulang dia pulang, dan ketika itu waktunya di luar ketentuan yang dilarang ya memang tidak apa apa. Yang penting punya surat atau tidak, sudah cek kesehatan atau belum, sudah tes atau belum," kata Ganjar di kantornya, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Ganjar Tegaskan Santri di Jateng Termasuk yang Dilarang Mudik

Ganjar menilai jika masyarakat bisa mengikuti regulasi sebenarnya tidak perlu ada peraturan ketat soal mudik.

Menurutnya, kebijakan larangan mudik ditetapkan lantaran masih banyak masyarakat yang tidak taat peraturan.

“Kalau tidak taat kan bahaya, udah bahaya nular, kayak kejadian Pati yang jadi perhatian saya, karena ini dari mudik. Sudah dari mudik, ngundang wong, terus kemudian semua berkumpul, ya sudah. Kalau udah gitu orang menyepelekan semua,” ujarnya.

Ganjar menilai jika persoalan aturan mudik sudah disepelekan, dampaknya akan mengkhawatirkan karena berpotensi penularan yang tinggi.

“Maka saya memohon kepada masyarakat untuk ayo bareng-bareng kita jaga agar semuanya sehat, semuanya selamat,” tegasnya.

Baca juga: 2.000 Orang Masuk Jateng Curi Start Mudik, Ini Langkah Ganjar

Menurutnya, sebenarnya peraturan dibuat hanya sebagai instrumen pengingat saja sebab yang dibutuhkan adalah kesadaran.

“Kalau orang sudah sadar, ya saya sadar maka jalan. Seperti Taiwan, Taiwan itu satu negara kecil yang kenapa itu dilakukan karena masyarakat sadar. Yang meninggal sedikit banget, yang kena sedikit, yang meninggal kalau enggak salah enggak sampai 10 ya di Taiwan. Itu semua mengatakan, ‘karena kami sadar untuk menjaga bersama-sama’, yang kita butuhkan narasi begini,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com