Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Terdampak Perluasan Parkir Stasiun Solo Balapan Bakal Direlokasi ke Rusun

Kompas.com - 23/04/2021, 22:25 WIB
Dony Aprian

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, bakal merelokasi warga terdampak perluasan lahan parkir Stasiun Solo Balapan di Kampung Kandang Doro RT 002 RW 006, Kelurahan Kestalan, Kecamatan Banjarsari.

"Katakanlah PT KAI ingin menata di sana menggunakan lahan untuk kepentingan PT KAI dan di sana ada warga yang menempati bukan haknya, kalau memang sesuai ketentuan, warga harus pindah," kata Ahyani saat dikutip Tribun Solo, Jumat (23/4/2021).

Baca juga: 5 Pos Pengamanan Didirikan di Solo untuk Screening dan Penyekatan Pemudik

Pemkot Solo, kata Ahyani, akan mengupayakan hak-hak warga terdampak terpenuhi, seperti ongkos bongkar dan angkut.

"Masih ada 5 kepala keluarga yang belum sepakat," ujarnya.

Namun, Pemkot Solo akan merelokasi warga ke rumah susun bila ada warga yang belum memiliki rumah.

"Ada satu dua yang tidak punya rumah, satu dua yang tidak punya rumah itu difasilitasi dengan rumah susun," ucap Ahyani.

Baca juga: Solo Berlakukan Larangan Mudik Mulai 1 Mei, Pelaku Perjalanan Wajib Punya SIKM

Sekadar diketahui, sebanyak 13 kepala keluarga (KK) di Kampung Kandangdoro RT 002 RW 006, Kelurahan Kestalan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, terdampak perluasan lahan parkir Stasiun Solo Balapan.

Namun dua kepala keluarga di antaranya sudah membongkar bangunan dan pindah.

Salah seorang warga, Yulianto (48) menuturkan, jika mereka sudah menempati lahan tersebut sejak puluhan tahun silam, sebelum PT KAI memberlakukan sistem sertifikat hak pakai.

"Sertifikat baru ada tahun 1996, sedangkan dari warga sudah menempati lahan ini jauh sebelum itu," katanya.

Kemudian, kata Yulianto, di bulan September 2020, PT KAI tiba-tiba mengklaim lahan tersebut untuk perluasan lahan parkir Stasiun Solo Balapan.

"Di bulan September 2020 kami diberitahu dan sosialisasi untuk perluasan lahan parkir di Kampung Kandangdoro," jelas dia.

Satu bulan berikutnya, pada bulan November, warga kemudian menerima sejumlah transfer misterius tanpa nama pengirim.

Mereka menerima sejumlah uang dengan jumlah nominal yang nominalnya bervariasi.

"Jumlah uangnya sangat tidak manusiawi, ada yang Rp 8 juta, Rp 11 juta, dan paling tinggi Rp 85 juta," paparnya.

"Bayangkan rumah yang kami bangun dan kita bayar PBB-nya hanya dihargai segitu," keluhnya.

 

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Penggusuran di Kampung Kandang Doro Solo, Pemkot Siapkan Rumah Susun Bagi Warga Terdampak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com