Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plafon Stasiun Pasar Turi Surabaya Ambruk, PT KAI Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kompas.com - 20/04/2021, 20:46 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Plafon Stasiun Pasar Turi Surabaya, tepatnya di ruang tunggu keberangkatan kelas ekonomi ambruk, Selasa (20/4/2021) malam.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengungkapkan, peristiwa ambruknya atap plafon di ruang tunggu keberangkatan ekonomi itu terjadi pada pukul 19.20 WIB.

"Iya benar, di Stasiun Pasar Turi (ruang tunggu keberangkatan) kelas ekonomi pada pukul 19.20 WIB tadi ambrol. Cuma satu sudut saja di sebelah utara dan timur, plafonnya yang ambrol," kata Luqman, saat dihubungi, Selasa.

Ia memastikan tidak ada korban jiwa pada saat atap plafon tersebut ambruk.

Baca juga: Wanita Muda Ditangkap Saat Mangkal Menjual Diri di Pinggir Jalan

"Alhamdulillah tadi enggak ada korban jiwa," ujar dia.

Saat ini, petugas KAI di lapangan tengah melakukan pembersihan dan pembenahan atap plafon yang ambruk tersebut.

Atap Stasiun Pasar Turi Surabaya tepatnya di ruang tunggu keberangkatan kelas ekonomi ambruk, Selasa (20/4/2021) malam.istimewa Atap Stasiun Pasar Turi Surabaya tepatnya di ruang tunggu keberangkatan kelas ekonomi ambruk, Selasa (20/4/2021) malam.

Ia berharap, malam ini bisa segera diatasi sehingga tidak mengganggu pelayanan pada keesokan harinya.

"Segera dilakukan pembersihan dan pembenahan malam ini sehingga besok bisa digunakan kembali," ujar dia.

Baca juga: Wali Kota Malang: KDRT yang Dialami Siswa Meningkat Selama Belajar Daring

Adapun atap plafon yang ambruk tersebut berukuran kurang lebih sekitar 1,5x2 meter yang terletak di ruang tunggu keberangkatan ekonomi di sebelah utara dan timur.

Mewakili PT KAI Daop 8 Surabaya, pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Kami mohon maaf atas kejadian tersebut dan kami sangkal kalau Stasiun Pasar Turi yang roboh. Hanya plafon di salah satu sudut ruang tunggu keberangkatan ekonomi," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com