Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Suasana Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Ciamis, Siswa Kelas 7 Grogi

Kompas.com - 19/04/2021, 11:48 WIB
Candra Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Sejumlah sekolah di Kabupaten Ciamis, mulai jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, menjalani uji coba pembelajaran tatap muka terbatas, Senin (19/4/2021).

Berbagai tahapan harus ditempuh oleh siswa dan guru saat hendak memasuki area sekolah.

Pantauan di SMPN 1 Ciamis, siswa dan guru yang hendak memasuki area sekolah wajib menjalani tes suhu tubuh. Sebanyak dua petugas siaga di gerbang sekolah untuk mengecek suhu tubuh siswa dan guru.

Setelah memasuki gerbang sekolah, siswa dan guru harus mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Kemudian di sekitar kelas banyak tersedia hand sanitizer.

"Guru-guru yang hadir dinyatakan sehat dan sudah vaksin. Jika ada yang sakit tak boleh masuk," kata Kepala SMPN 1 Ciamis, Agus Sumantri saat ditemui di kompleks sekolah, Senin.

Baca juga: Ciamis Mulai Uji Coba Sekolah Tatap Muka Terbatas

Pada hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka terbatas, kata Agus, siswa sangat antusias. Mayoritas siswa yang mendapat giliran tatap muka di sekolah hadir.

"Yang tidak hadir, sedang sakit. Anak dengan gejala demam, batuk, flu tidak (diizinkan ikut tatap muka)," kata Agus.

Dia menegaskan, siswa dan guru yang masuk sekolah harus benar-benar dalam kondisi sehat.

Agus mengakui, ada anak khususnya siswa kelas 7 yang masih grogi saat masuk sekolah. Dia memakluminya, karena siswa kelas 7 baru kali ini datang ke sekolah.

"Setahun (jadi siswa kelas 7), baru masuk sekarang. MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) juga secara daring," kata Agus.

Tak hanya saat masuk kelas, siswa juga diatur saat pulang sekolah. Hal ini supaya tidak terjadi kerumunan saat pulang sekolah.

"Anak harus diantarjemput oleh orang tua, bagi yang punya kendaraan. Bagi yang tidak punya bisa dengan angkutan umum asal menjalani protokol kesehatan yang ketat," jelas Agus.

Saat uji coba tatap muka ini, lanjut Agus, siswa diperbolehkan membawa alat komunikasi. Tujuannya, supaya bisa mengabari orangtua saat jam pelajaran sudah berakhir dan minta dijemput.

"Sebelum pandemi, siswa sama sekali enggak boleh bawa HP," kata Agus.

Salah seorang siswa kelas 7, Agnes mengatakan, sejauh ini tidak ada kendala saat menjalani uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di sekolahnya.

 

Baca juga: Ada Guru Positif Covid-19, Uji Coba Sekolah Tatap Muka di MTsN 3 Klaten Ditunda

Dia tidak mempersalahkan harus menjalani pengecekan suhu tubuh hingga cuci tangan saat akan belajar di sekolah.

"Demi kebaikan bersama," kata Agnes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com